Main Game Warnet, 5 Pelajar Ditangkap Pol PP
CURUP, CE - Sebanyak 5 orang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Rejang Lebong harus berurusan dengan pihak Satpol PP. Ini setelah 5 pelajar tersebut kedapatan bolos sekolah dan mein game disalah satu warung internet di Kelurahan Curup Tengah. Pantuan CE dilapangan, sebanyak 5 pelajar yang diamankan Satpol PP ini seluruhnya adalah pelajar laki-laki yang tengah bermain game on line di warnet. Sebanyak 3 orang pelajar berasal dari SMP PGRI , dan 2 orang lainnya berasal dari SMPN 02 Rejang Lebong.
Kepala Satpol PP Rejang Lebong, Racman Yuzir menyampaikan diamankannya kelima siswa tersebut bermula dari laporan guru yang menyebutkan banyak siswa yang bolos dari sekolah. "Dan dari laporan kepada kita juga, bahwa para pelajar tersebut kerap berkumpul diwarnet tersebut untuk main game," terang Kasat. Menurutnya, berdasarkan laporan tersebut pihaknya langsung meluncur kelokasi dan benar saja ada 5 pelajar yang sedang main game on line.
"Selanjutanya kelima siswa tersebut dibawa kekantor Satpol PP untuk diberikan pembinaan," katanya. Sesampainya dikantor Satpol PP guru langsung dilakukan pemanggilan guru dalam pemanggilan tersebut kedua sekolah menyampaikan bahwa siswa tersebut sama sekali tidak sampai kesekolah alias tidak masuk dengan keterangan sakit.
"Dari dua sekolah menyampaikan hal yang sama bahwa siswa tersebut tidak masuk dengan keterangan sakit," sampai Rahman Yuzir Terkait hal tersebut pihak Satpol PP juga memanggil orang tua dari siswa - siswa tersebut untuk memberikan bimbingan lebih intens kembali agar siswa tersebut tidak lagi berani membohogi semua pihak. "Saya minta orang tua mangetahui hal yang dilakukan anaknya agar bisa diberikan bimbingan lebih lanjut," jelasnya.
Setelah itu siswa diberikan pembinaan orang tua dan pihak sekolah diminta menadatangani surat pernyataan agar siswa tersebut tidak melakukan ulang atas apa yang dilakukan. "Lalu usai itu siswa, orang tua, pihak sekolah dipersilahkan untuk pulang," terangnya. Salah seorang siswa yang bersekolah di SMP PGRI Andri manyampaikan bahwa dirinya dan kawan lainnya tidak masuk karena sudah telat. Jika mamaksakan masuk takut diberikan hukuman, dan jika pulang kerumah takut dimarahi orang tua, lalu memutuskan untuk kewarnet dan membuat surat keteranan sakit yang dititipkan ke teman lainya.
"Saya dan kawan - kawan tidak sengaja untuk langsung kewarnet, namun karena telat masuk sekolah saja," akunya. (CE1)
Sumber: