Pers dan Pemerintah Harus Sinergis

CURUP, CE - Pemerintah Daerah dan PERS merupakan dua pilar yang saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan publik. Pemerintah membutuhkan pers sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Sebaliknya pers juga membutuhkan pemerintah sebagai penyedia informasi untuk disebarkan kepada publik.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Rejang Lebong, Safuan SSos MSi mengharapkan di Hari Pers Nasional (HPN) ia meminta kepada praktisi media agar dapat berperan serta membantu lembaganya dalam menjalankan program-program yang sedang dan akan dilaksanakan selama tahun 2017 ini. "Media ini ibarat amplifiernya. Besar kecil gaungya suatu kegiatan tergantung media," katanya.

Untuk mengaumkan program kegiatan BPKD, Safuan mengatakan pihaknya tetap membutuhkan media. Seperti salah satu contoh untuk memberi imbauan kepada seluruh masyarakat Rejang Lebong agar membayar PBB serta seluruh retribusi sesuai dengan aturan perundang- undangan yang ada.  "Selain itu juga imbauan kepada seluruh SKPD yang ada di Kabupaten Rejang Lebong untuk segera melakukan penyerapan anggaran guna mempercepat proses pembangunan Kabupaten Rejang Lebong," katanya.

Sementara itu di satu sisi dampak dari era kemerdekaan pers adalah media bermunculan di setiap daerah. Diantara media tersebut ada yang profesional dan ada juga yang abal-abal. Untuk itu Safuan mengimbau perlu peran serta masyarakat. "Salah satu contoh kasus wartawan abal-abal di sejumlah daerah, ada yang tukang bangunan tiba-tiba jadi wartawan. Ada yang tukang ojek jadi wartawan. Tapi untuk menjadi wartawan profesional tidak semudah itu. Sama seperti orang yang mengaku sebagai dukun atau tabib semua orang bisa, tapi untuk menjadi dokter tidak bisa karena ada pendidikannya untuk kedepannya semua wartawan harus lulus uji kompetensi wartawan (UKW)," tegasnya.

Dalam hal ini masyarakat sebagai konsumen dari produk jurnalis diharapkan agar tidak mudah mengambil kesimpulan. Artinya masyarakat harus mencerna informasi yang disampaikan melalui media dan tidak ditelan mentah-mentah. "Insan jurnalis secara profesional juga akan mencari narasumber yang berkompeten sehingga tidak terjadi blunder informasi yang dapat menimbulkankonflik," pungkasnya. (rls)

Sumber: