Gara-gara ini, Cucu Nekad Tikam Nenek

Gara-gara ini, Cucu Nekad Tikam Nenek

KEPAHIANG, CE - Misteri pembunuhan H Fatimah (85) warga Dusun 1 Desa Tebat Monok Kabupaten Kepahiang, akhirnya terungkap. Ini setelah pelaku pembunuhan No (16) yang merupakan cucu kandung korban mengakui kehilafanya didepan penyidik Polres Kepahiang.

Informasi diperoleh CE, korban nekat membunuh sang nenek lantaran tidak terima sering diomeli dan dimarah. Dimana atas omelan yang didapatinya tersebut, muncul niatnya untuk menghabisi nyawa sang nenek.

"Dari hasil pemeriksaan, motif tersangka melakukan penikaman terhadap korban didasari karena tersangka merasa tertekan, karena dimarah dan diomelin korban," sampai Kapolres Kepahiang AKBP Pahala Simanjuntak Sik melalui Kasatreskrim AKP Khoiril Akbar SIk pada Jumat (22/12) kemarin.

Menurut Khoiril, tersangka melakukan aksi penikaman secara spontanitas, dimana saat itu korban hanya bersama tersangka tinggal dirumah. "Dia merasa tertekan diomelin oleh korban, kemudian nekat menikam tubuh korban, diakui oleh tersangka secara spontan," jelas Khoiril.

Terkait ancaman hukuman, Khoiril mengatakan saat ini tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat 3. "Sejauh ini, pemeriksaan masih dilakukan terhadap tersangka, kita jerat Pasal 351 ayat 3 tentang penganiaya yang menyebabkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman 7 tahun," tegas Khoiril.

Lebih jauh ia menjelaskan jika tersangka saat ini berada di Mapolres Kepahiang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Tersangka masih terus kita periksa, kemungkinan akan diperiksa psikologisnya, mengingat tersangka masih dibawah umur," ujar Khoiril.

Siswa Berprestasi

Sementara tersangka No (16) tercatat duduk dibangku kelas IX IPA 1 disalah satu SMA Negeri pavorit di Kepahiang. No dikenal salah satu murid yang lumayan berprestasi, ini diungkapkan oleh Kepsek Dr Hartono M Pd pada Jumat (22/12) kemarin.

"Dia (No,red) memang salah satu siswi kami, beliau sempat menjadi salah satu atlet renang yang menjadi juara 4 tingkat Provinsi Bengkulu pada O2SN," terang Hartono.

Bahkan menurut Hartono tersangka dikenal baik dilingkungan sekolah, karena beliau tidak pernah melakukan pelanggaran disekolah, terbukti dengan catatan guru BK maupun Wali kelas.

"No anak nya baik, memang sedikit pendiam,tapi beliau itu aktif dalam kegiatan sekolah, datang kesekolah pun tepat waktu, dia tidak pernah melanggar aturan sekolah, tidak ada catatan buruk di guru BP maupun wali kelasnya, saya menyayangkan tindakan dia, mungkin ada faktor lain," imbuh Hartono.

Ia pun menyatakan prihatin atas apa yang menimpa No (16) dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. "Saya prihatin atas apa yang menimpa dia (No,red), untuk proses hukum saya dan pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, untuk pihak keluarga saya mengucapkan turut berduka cita atas musibah ini," demikian Hartono.

Sekedar mengulas, peristiwa tragis menghebohkan warga Dusun 1 Desa Tebat Monok kabupaten Kepahiang pada Kamis (21/12) sekitar pukul 05.30 wib. Data terhimpun dilapangan, H Fatimah (85) ditemukan oleh warga sekitar tewas bersimbah darah di kediamannya. Korban mengalami 11 luka tusukan yakni 5 luka tusukan dibagikan dada depan kemudian 6 luka tusukan dibagian punggung korban.(CE3)

Sumber: