Reformasi Agraria Solusi Tingkatkan Produksi Kopi Bengkulu

Reformasi Agraria Solusi Tingkatkan Produksi Kopi Bengkulu

BENGKULU, CE - Saat ini kopi menjadi salah satu produk unggulan Bengkulu yang memiliki potensi cukup besar untuk menembus pasar nasional ataupun internasional. Terkait dengan hal ini, Plt Gubernur Bengkulu Dr drh Rohidin Mersyah MMA mengatakan bahwa untuk meningkatkan produksi kopi Bengkulu, maka harus dilakukan dengan jalan reformasi agraria.

Menurutnya, hal itu dimaksudkannya agar 34 ribu lebih kepala keluarga yang bekerja sebagai petani kopi di Bengkulu dan sudah dilakukan turun-temurun ini, dapat menggunakan lahan di kawasan hutan secara legal.  Hal ini diungkapkannya saat membuka acara Rapat Kerja Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Bengkulu bersama Serikat Tani Bengkulu (STAB) di aula LPMP Provinsi Bengkulu pada Sabtu (1/12) kemarin.

"Persoalan lahan harus diselesaikan dulu, agar masyarakat petani kopi mendapat kepastian untuk mengakses lahan kopi yang sudah mereka geluti secara turun temurun," ungkapnya.

Untuk itu, Plt Gubernur meminta agar Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu sebagai leading sektornya dapat bekerjasama dengan AEKI maupun STAB untuk menangani persoalan lahan bagi petani kopi tersebut. Ia ingin agar permasalahan lahan bagi petani kopi dapat segera diselesaikan dengan memastikan lahan yang akan digarap baik di kawasan hutan lindung, maupun perhutanan sosial dapat segera diselesaikan.

"Untuk mempromosikan Kopi asli Bengkulu yang sudah diakui kualitasnya ini harus dengan berbagai upaya, selain menetapkan brand-nya atau merek, juga harus memiliki lahan yang legal bagi petani kopi serta melakukan ekspor kopi Bengkulu melalui satu pintu yaitu pelabuhan Pulau Baii Bengkulu," pungkasnya.

Terpisah Ketua AEKI Provinsi Bengkulu, Bebby Hussy mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim untuk memperjuangkan perubahan status kawasan hutan menjadi program kemasyarakatan dan sosial. Sehingga nantinya dapat dibuat infrastruktur dalam menunjang usaha perkebunan petani kopi.

Lebih jauh ia menyebutkan bahwa saat ini dirinya juga sedang membangun pabrik pengolahan kopi mentah. Tentunya dengan kualitas ekspor yang akan diresmikan pada awal Desember ini.

"Jadi dengan adanya pabrik kopi ini, saya berharap dapat membeli biji kopi dari petani dengan harga yang lebih baik," singkatnya. (CE2)

Sumber: