Sebelum Dibunuh, Korban Memang Sering Mendapatkan Teror
CURUP, CE - Kasus pembunuhan keluarga tauke pisang yang terjadi di Kelurahan Talang Ulu Kecamatan Curup Timur, terus menjadi sorotan publik. Disisi lain pihak Polres Rejang Lebong mengaku saat ini pihaknya terus melakukan perburuan terhadap pelaku, yang mana identitas pelaku sendiri sudah dikantongi oleh pihaknya dari rekam CCTV RSUD dan juga sidik jari yang ada pada mobil Suzuki APV milik korban.
Dugaan sementara pelaku masih merupakan kerabat dari korban itu sendiri. Hal ini berdasarkan dari keterangan sejumlah saksi kerabat dari korban dan juga suasana di TKP sama sekali tidak ada kerusakan yang ditemuan dirumah korban saat aksi pembunuhan terjadi.
"Identisas pelaku sudah kita kantongi dan untuk awal kendati ada banyak persepsi, kita masih menetapkan pasal awal yalni 365 KUHP tentang curas," sampai Kepolres Rejang Lebong AKBP Jeky Rahmat Mustika, kemarin. Kapolres menyampaikan penentuan pasal ini karena adanya unit kendaraan yang hilang, dan sudah ditemukan tepatnya di parkiran RSUD Curup. Dimana mobil terpakir, dan didalamnya terdapat ceceran darah, jerigen dan juga pisang milik korban.
"Sidik jari dalam mobil sudah kita ambil dan kita optimis jika pelaku akan ditemukan dengan cepat. Kami juga dibantu dengan analisi dari CCTV RSUD Curup, doakan saja pelaku cepat tertangkap," jelas Kapolres.
Sementara diketahui mobil Suzuki APV milik korban dari pengakuan petugas parkir RSUD Curup sudah terpakir dari pukul 09.00 WIB pada 12 Januari 2019 dua hari lalu. Dan sejauh ini sejumlah TKP yang dicurigai pihaknya terus dilakukan penjagaan petugas kepolisian.
"Untuk tidak ada yang masuk ataupun mengganggu, dan akan kembali mempermudah pihaknya untuk kembali lakukan olah TKP. Itu sampai dengan pemeriksaan kita selesai," jelas Kapolres.
Terkait banyaknya isu yang beredar dimedia sosial, pihak kepolisian meminta kepada masyarakat Rejang Lebong untuk tidak menebar hoax karena akan lebih memperkeruh masalah.
Disamping itu jasad ketiga korban yakni Hasnatul Laili als Lili Binti Suardi (35) dan 2 anaknya Melan Miranda (16) dan Cika Ramadani (10) sudah dimakamkan pada pukul 13.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Talang Ulu. Pemakaman dilakukan siang hari karena menunggu ayah kandung korban Yudi Prayiga yang berada di Jakarta.
"Pemakaman jasad korban dilakukan siang, karena diminta menunggu ayah dari anak - anak untuk ikut memakamkan," sampai salah seorang paman korban Wahab (50) di TPU Talang Ulu kemarin.
Serta untuk diketahui jika dari keterangan sejumlah teman sekolah Miranda jika memang sudah satu pekan sebelum pembunuhan terjadi, keluarga korban kerap mendapat teror. Dimana teror ini seperti adanya sejumlah kabel yang dirusak dirumah korban. Selain itu ada pula isi SMS berisi ancaman, namun sayangnya Miranda saat menceritakan teror tersebut tidak menyebut secara ditail kronologis yang terjadi.
"Dia sempat menyampaikan namun hanya sekadar di teror, namun jelasnya seperti apa tidak ditahui dan sampai dengan berujung pembunuhan," sampai teman dari Miranda yakni Putri (16).
Untuk diketahui jika ketiga korban sendiri dihabisi di rumah korban yang mana ibu korban dihabisi di kamar belakang dan kedua putrinya di ruang tengah, dengan sebuah balok kayu dan kabel carger Hp, yang mana koban sendiri mengalami lebam seluruh kepala, dan jeritan di leher pada pukul 05.00 WIB. Peristiwa sendiri diketahui pukul 17.30 WIB, saat ipar dari korban Yakni Herman (25) yang curiga lantaran anak - anak korban ini yang setiap harinya selalui main kerumah neneknya yang tidak jauh dari rumah korban, namun hari itu tidak terlihat, namun sejumlah WA yang dikirim ke mereka juga tidak masuk, dan memutuskan untuk melihat kerumah, lalu mendapati ketiga mayat korban yang ditutupi selimut, dengan itu pihaknya sendiri langsung menghubungi pihak kepolisian. Lalu pihak tidak lama pihak kepolisian tiba, dan lakukan oleh TKP, dan mayat sendiri dibawah Ke RSUD Curup pukul 19.30 WIB, untuk dilakukan visum, dan pukul 23.00 WIB mayat dikambalikan kerumah duka di rumah orang tua dari korban untuk di semayamkan, dan pukul 13.00 WIB, ketiga mayat di semayamkan di TPU Talang Ulu, serta korban sendiri berprofesi pemilik tauke pisang. (CE1)
Sumber: