Susu Rusak Dibawah 1 Persen

Susu Rusak Dibawah 1 Persen

Irwan Saputra

BENGKULU, CE - Terhitung sejak 1 April kemarin merupakan hari terakhir pelaporan kerusakan Surat Suara (Susu) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI). Hal ini sebagaimana diungkapkan Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (2/3) kemarin. Irwan mengatakan bahwa untuk jumlah kerusakan surat suara sendiri jumlahnya masih dibawah 1 persen dari total jumlah surat suara yang didistribusikan ke Provinsi Bengkulu.

"Untuk jumlah pastinya saya masih belum cek ya, tapi kalau dari laporan lisan yang kami terima jumlah kerusakan surat suara di Provinsi Bengkulu. Dari total 7 juta surat suara yang rusak itu jumlahnya masih dibawah angka 10 ribu surat suara," sampainya.Irwan menyatakan bahwa kendati laporan jumlah surat suara rusak sudah disampaikan ke Biro Logistik KPU RI terakhir 1 April kemarin, namun pihaknya tetap meminta Kabupaten untuk mengirimkan laporan tertulis kepada KPU Provinsi Bengkulu. Namun hingga saat ini pihaknya juga masih belum menerima laporan dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu.

"Kita sudah minta yang di kabupaten/kota itu mengirimkan laporannya, namun hingga saat ini masih belum kami terima," katanya.
Lebih jauh Irwan mengatakan bahwa dari laporan yang mereka terima dari masing-masing kabupaten/kota terbanyak surat suara yang rusak itu berada di Kabupaten Bengkulu Utara. Dimana jumlah surat suara rusak disana mencapai ribuan surat suara.
"Yang paling sedikit itu ada yang hanya 10, ada yang ratusan, dan yang terbanyak dari informasi lisan yang kita terima itu ada di Bengkulu Utara," ungkap Irwan.Sementara itu, Irwan menegaskan, berapapun jumlah surat suara yang rusak hal tersebut dipastikan tidak akan menimbulkan masalah. Pasalnya semua yang rusak pasti akan diganti sesuai dengan kesepakatan KPU dan pihak ketiga yang mengurus surat suara Pemilu serentak tahun ini."Target KPU RI itu paling lambat tanggal 5 April ini semuanya surat suara yang rusak itu sudah akan diganti," pungkasnya. (CE2)

Sumber: