Masa Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Masih Baik

Masa Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu Masih Baik

BENGKULU, CE - Kendati di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, namun pertumbuhan ekonomi di Bengkulu tidak terlalu mengalami kemerosotan. Ini sebagaimana disebutkan Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah M.MA saat diwawancarai, usai menerima audiensi Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Ismed Saputra Senin (6/7) kemarin.
"Secara nasional pertumbuhan ekonomi kita masih baik. Kita masih di angka tiga koma sekian, dari angka nasional dua koma sekian," sampai Gubernur.
Sedangkan dari sisi penerimaan pajak, Gubernur juga menyebutkan, bahkan Bengkulu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Sehingga ia berkesimpulan bahwa memang dampak ekonomi selama pandemi Covid ini tidak terlalu berat.
"Saat ini kita sedang dalam proses tumbuh dan kembali lagi dalam posisi yang baik," kata Gubernur.
Dari pertemuan kemarin, Gubernur mengatakan bahwa ia telah menerima gambaran kinerja pemulihan ekonomi secara umum di masa pandemi ini. Termasuk juga beberapa kebijakan yang berlaku secara nasional, untuk pemulihan ekonomi masyarakat.
"Tadi kita mendapat gambaran kinerja pemulihan bidang ekonomi, termasuk juga kebijakan yang berlaku secara nasional untuk pemulihan ini, seprerti soal pajak dan subsidi bunga untuk UMKM. Termasuk juga pemaparan DAK Fisik, DD, BLT DD, Dana BOS dan lain-lain. Dimana ini nanti akan bermuara pada perputaran uang di masyarakat," ujarnya.
Terpisah, Kakanwil DJPB Provinsi Bengkulu, Ismed Saputra mengakui bahwa memang secara nasional pertumbuhan ekonomi di Bengkulu masih baik. Dimana angka pertumbuhan ekonomi hampir sama dengan tahun sebelumnya, kemdati di masa pandemi.
"Pertumbuhan ekonomi kita cukup baik, masih diatas angka nasional, yakni 3,8. Dimana ini hampir sama degan tahun sebelumnya," kata Ismed.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar terus membaik sampai dengan akhir tahun ini, Ismed mengatakan pihaknya juga sudah memberikan beberapa pemaparan. Diantaranya yakni dengan mendorong UMKM dalam pemanfaatan program nasional.
"Untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi ini, ada beberapa program yang berlaku secara nasional, sepeti insentif perpajakan dan juga subsidi bunga. Kita sudah sarankan kepada lak Gubernur agar ini bisa dimanfaatkan," katanya.
Sedangkan secara teknis, saat ini juga ada program pemulihan ekonomi nasional dengan anggaran 695 Triliun. Dimana jika ini dimanfaatkan, maka dapat dimanfaatkan oleh 66 juta UMKM yang ada, tidak terkecuali di Bengkulu.
"Dengan kebijakan kita, bunganya bisa disubsidi. Termasuk juga pajanya bisa direlaksasi, karena ditanggung oleh pemerintah" katanya.
Sementara itu, untuk lengajuannya sendiri, Ismed mengatakan dapat dilakukan melalui perbankan, BPRS dan juga koperasi.
"Nanti prosesnya berjenjang, kalau koperasi itu ke Kementerian Koperasi. Kalau Perbankan itu nanti perbankan akan menyampaikan ke OJK datany, baru kemudian, hasil rekomendasinya disampaikan kepada kementerian keuangan," pungkasnya. (CE2)

Sumber: