Batik Diwo Diharapkan Jadi Icon Kepahiang

Batik Diwo Diharapkan Jadi Icon Kepahiang

KEPAHIANG, CE - Anggota Komisi X DPR RI Hj. Dewi Coryati menghadiri kegiatan dan memantau secara langsung program pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) pembuatan Batik Diwo. Dimana batik diwo sebagai salah satu icon yang dimiliki Kepahiang. Kegiatan yang diselenggarakan Pusat Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Belajar Masyarakat (PKBM) Az Zahra Kepahiang, Kamis, (20/8) dipusatkan di Guest House Mountain Valley Kecamatan Kabawetan Kepahiang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Parpora Teddy Adeba, ST, Kadis Dikbud Dr. Hartono, MPd. Dalam sambutannya Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati menyampaikan bahwa kegiatan i PKW keterampilan batik Diwo Kepahiang, merupakan program penting, yang wajub di dukung, sebagai salah satu kegiatan yang mampu memberikan penghasilan tambahan bagi pelaku usahanya.
Berangkat dari persoalan itu. lanjut Dewi, program PKW, juga bisa membuka lapangan usaha baru bagi masyatakat Kepahiang.
"Pandemi Covid-19, ini banyak membuat orang miskin sesaat, karena tidak bisa apa apa. Semua daerah wisata tutup sementara wisata itu identik dengan pergerakan orang. Hal ini akan menambah tingkat kemiskinan sangat tajam," ungkapnya.
Program PKW ini, lanjut Dewi merupakan jawaban terhadap persoalan kemiskinan dan penggangguran. Maka pemerintah melalui program PKW ini diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, sehingga berpotensi membuka lapangan usaha baru yang dapat membangkitkan keterputlrukan ekonomi paska Covid-19.
Dilanjutkannya, PKW ini juga harus memotivasi menciptakan wirausaha baru. Salah satu bentuk menumbuhkembangkan usaha-usaha baru yang berkesinambungan dan tidak hilang begitu saja maka salah satunya adalah melaksanakan program pelatihan keterampilan membatik yaitu Batik Diwo.
"Kedepan mitra PKW batik Diwo yang menjadi Icon Kepahiang, dapat berkembang serta bisa bermitra dengan usah usaha mikro kecil dan menengah," harapnya.
Dewi Coryati berharap bahwa batik diwo ini menjadi icon kepahiang yang akan kita kembangkan dan kenalkan lagi ke pasar dan masyarakat luas sehingga Batik Diwo bisa dikenal banyak orang bukan saja masyarakat Kepahiang dan Bengkuku, tetapi juga masyarakat luar Bengkulu. (CE7)

Sumber: