Kades Minta Bangun Pustu

Kades Minta Bangun Pustu

CE ONLINE - Fasilitas penunjang kesehatan yang terletak di Desa Tik Tleu, Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong, seperti Puskesmas pembantu (Pustu) sudah menahun dibiarkan terbangkalai. Pasalnya, kondisi Pustu makin hari makin memperihatinkan. Hal ini diduga dikarenakan tanpa adanya perhatian serius dari pemerintah kabupaten (pemkab) setempat.

Diketahui bangunan yang dibangun sebelum mekarnya era Pemkab Lebong itu. Melihat kondisi saat ini, bagaimana tidak, bangunan tersebut sudah puluhan tahun tidak mendapatkan perhatian dari pihak pemerintah daerah setempat. Bahkan, keadaan Pustu tampak berantakan dan rusak berat, juga terlihat disekeliling bangunan sudah di tumbuhi semak belukar.

Terkait dengan hal itu membuat, Kades Tik Tleu, M Hosir Husen, geram dan angkat bicara, karena sudah lama tidak adanya perhatian dari pemerintah daerah setempat. Keberadaan Pustu itu harus diketahui bahwa merupakan salah satu sarana atau fasilitas penunjang kesehatan bagi masyarakat, untuk meminta bantuan kesehatan utama di tingkat desa. Sehingga, warga desa bisa mendapat penanganan secara segera tanpa harus keluar desa.
"Jangankan laporan, secara lisan juga setiap pergantian kepala dinas selalu saya sampaikan," ungkap Kades.

Dirinya mengatakan, bahkan selama dirinya menjabat sebagai kepala Desa Tik Tleu, sudah berulang kali mendatangkan pihak Puskesmas, baik melalui Puskesmas Suka Datang selaku perpanjangan tangan dinas kesehatan itu sudah disampaikan.
"Melalui via telepon seluler juga sering saya sampaikan kepada bapak kepala dinas kesehatan Kabupaten Lebong. Jawab beliau (kadis, red) dia akan menyampaikan kepada kepala dinas kesehatan provinsi," ungkapnya.

Dirinya mencontohkan, dengan kondisi keberadaan Pustu saat ini, disaat ada warga desanya yang ingin melahirkan saja terpaksa pihaknya membawa keluar ke Puskesmas desa tetangga atau Puskesmas Suka Datang, Tanjung Agung dan desa tetangga lainnya, untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
"Ya, contoh kecilnya, jika ada warga saya ingin melahirkan, terpaksa kami membawa mobil atau motor masyarakat untuk membawa ke Puskesmas atau ke desa lain," ujarnya.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan, untuk keberadaan bidan desa, dia mengaku ada, akan tetapi posisinya ngontrak di salah satu rumah warga.
"Ada, (bidan desa, red), tapi ngontrak di salah di rumah warga," ungkapnya.
Terlebih, Pustu yang sudah dibangun ini, namun nyatanya hingga saat ini belum pernah dianggarkan oleh pemerintah. Bahkan, ironisnya tidak dilirik sedikitpun oleh Pemkab Lebong. Sehingga sampai saat ini dibiarkan terbangkalai begitu saja. Dia mengaku, sebelumnya dirinya sudah melaporkan dan mengusulkan supaya Pustu itu dapat perbaiki dan dipungsikan kemnali sesuai poksinya.

"Usulan sudah berapa kali saya sampaikan, baik kepada dinas kesehatan maupun pemerintah. Namun, tidak juga direspon. Saya berharap pemerintah jagan tebang pilih, tolong lirik. Karena masalah kesehatan, kami (pemdes, red) sudah menyiapkan segala sesuatu fasilitas kesehatan. Seperti, untuk membuang limbah sembarangan, kebutuhan Posyandu, untuk makanan tambahan anak-anak dan timbangan Posyandu kita siap bantu. Tapi pihak pemerintah, pihak dinas kesehatan Kabupaten Lebong, terkhusus Desa Tik Tleu ini belum pernah di lirik. Jangankan membangun melirikpun tidak pernah sama sekali," tandasnya. (CE4)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: