Furniture Berbahan Kayu Kopi

Furniture Berbahan Kayu Kopi

Mengintip Usaha Fendi Sopa Kepahiang

JIKA selama ini kayu kopi hanya digunakan sebagai bahan bakar, yang tidak memiliki nilai ekonomis. Ternyata ditanggan pengusaha muda asal Kepahiang yakni Titian Efendi (36) warga Kelurahan Pasar Ujung, kayu kopi sisa pangkasan petani bisa disulap menjadi kerajinan yang dapat menghasilkan keuntungan besar.
Bagaimana ceritanya? Berikut hasil wawancara wartawan CE dengan pengusaha furniture berbahan kayu kopi, yang beralamatkan di belakang MTsN Pasar Ujung Kepahiang.


IRWANSYAH, Kepahiang

BERAWAL dari coba-coba menyatukan potongan kayu kopi yang ada dirumahnya, Fen (sapaan akrab Titian Efendi, red) berhasil membuat sebuah meja. Saat ini, atas coba-coba yang dilakukannya itu. Fen sekarang menjadi pengusaha yang terkenal furniture yang terkenal tidak saja di Kabupaten Kepahiang tapi juga sudah dikenal hingga kabupaten dan provinsi tetangga seperti Jambi dan Pekan Baru Riau.

Ini juga membuat Fendi yang sebelumnya hanya menjadi karyawan sebuah bengkel servis kursi, membuka usaha sendiri dan juga telah memiliki beberapa karyawan. Bahkan sampai dengan akhir tahun ini, ayah dua anak ini, terpaksa menolak sementara waktu semua pesanan dari pelanggannya. Karena banyaknya pesanan furnitur berbagai bentuk yang sudah menunggu untuk dikerjakan.

JEK/CE
Inilah salah satu hasil furnitur berbahan kayu kopi yang dibuat Fensi Sopa.

"Awalnya saya coba-coba melihat susunan potongan kayu kopi yang ada di rumah, yang selama ini hanya sebagai bahan bakar untuk memasak. Unik dalam pikiran saya, kalau potongan kayu itu saya jadikan meja," ungkapnya.
Berbekal ilmu yang selama ini dirinya dapatkan sebagai tukang servis kursi. Kata Fendi, dirinya mencoba menyusun potongan kayu tersebut menjadi sebuah meja kecil, yang waktu awalnya langsung dirinya finising dengan mengunakan cat pernis.
"Setelah saya coba buat jadi meja, saya upload ke FB saya, ternyata ada yang tertarik dan menawarnya," ujarnya.

Yang lebih mengejutkan lagi sampai Fen, orang yang pertama menawar hasil karya perdana itu adalah seniman dari daerah Pekan Baru, Riau. Dari sanalah akhirnya Fendi mulai menekuni pembuatan furniture berbagai jenis yang terbuat dari potongan kayu kopi, yang bahan bakunya sangat muda di dapatkan.
"Kalau dilihat memang tidak kalah dengan furniture yang terbuat dari kayu jati," ucapnya.

Akhirnya Fendi yang dibantu dengan 2 orang karyawannya, mencoba menekuni usaha tersebut, hingga sekarang. Dan dari hasil usaha itu dirinya mampu mengkuliahkan ke 2 anaknya, membuat rumah sewaan dan yang terbaru dikatakan Fendi saat ini dirinya juga tengah membangun ruko di wilayah Lubuklinggau Sumatera Selatan.
"Untuk 1 bulannya, kalau cuaca mendukung saya bisa buat paling sedikit 2 set, berupa 1 meja dan 4 kursi," bebernya.

Sedangkan untuk harga persetnya diakui Fendi, dirinya jual dengan harga paling rendah Rp. 4,5 juta tergantung ukuran dan model yang dipesan. Dan saking banyaknya pesanan furniture yang terbuat dari potongan kayu kopi, dikatakan Fendi sampai dengan akhir Desember ini dirinya terpaksa harus menutup pemesanan terlebih dahulu.
Dan baru bisa kembali menerima pesanan, diawal tahun depan.
"Untuk sementara ini kami belum bisa menerima pesanan, bukan karena bahan baku yang tidak ada, tapi waktu yang belum bisa kami untuk mengerjakannya, karena sampai dengan akhir tahun ini sudah full pesanan," tukasnya. (**)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: