Realisasi PBB Sudah 92,8 %

Realisasi PBB Sudah 92,8 %

Damsi: Optimis Over Target

CE ONLINE - Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kepahiang Damsi, S.Sos, menyampaikan keoptimisannya capaian target pendapatan asli daerah (PAD) dari Sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Hal ini diungkapkan Damsi melihat capaian target sampai minggu ke 3 Oktober ini telah mencapai 92,8 persen dari target tahun 2020 yang mencapai RP. 1.281.428.800.
"Bicara PAD, setiap harinya pasti ada progres, semua akan di input pada akhir tahun nanti," ujarnya.

Khusus PAD dari sektor PBB, jelas Damsi, ditargetkan pada tahun 2020 ini mempu menghasilkan sebesar RP. 1.281.428.800. Dan proses penagihan sampai dengan kemarin tegas Damsi, masih terus berjalan ditingkat desa dan kelurahan di 8 kecamatan se Kabupaten Kepahiang.
"Sampai hari ini (kemarin, red), realisasi penagihan sudah mencapai 92,8 persen lebih, atau yang sudah berada dalam Kasda Rp. 1.189.450.349. dari target kita RP. 1.281.428.800," ujarnya.

Dengan demikian lanjut Damsi, sisa Target yang belum tertagih dan belum masuk pada Kasda hanya tunggal Rp. 91.978.451. Tampa tahu detail desa dan kecamatan mana yang belum selesai merealisasikan penagihan, dengan capaian realisasi penagihan hingga Minggu ke 3 Oktober ini. Damsi optimis bisa mencapai target bahkan oper Terget.
"Mudah-mudahan oper Target, minimal target tercapai," harap Damsi.

Capaian Target PAD dari sektor PBB yang sudah melebihi 92,8 persen hingga Minggu ke 3 Oktober ini, sampai Damsi, mengindikasikan ketaatan masyarakat dalam membayar pajak yang sudah cukup baik dan tinggi. Harapan Damsi, hal yang sama juga bisa ditularkan pada sektor-sektor PAD yang lain. Hanya saja Damai mengatakan dengan kondisi dan situasi perekonomian yang sulit karena adanya pandemi Covid-19, pihaknya, pisimis jika target keseluruhan PAD Kabupaten Kepahiang dari segala sektor dapat tercapai.

Hal ini dikatakannya, melihat adanya beberapa keringanan pembayaran retribusi oleh Pemkab Kepahiang beberapa waktu yang lalu, seperti retribusi pasar, kebersihan, pajak rumah makan dan restoran serta retribusi hotel dan penginapan.
"Kalau untuk PAD global, kami rasa sulit tercapai, karena ini sangat dapat dimaklumi karena adanya wabah Corona," tukas Damsi. (CE7)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: