Wisata Danau Talker Tak Terawat

Wisata Danau Talker Tak Terawat

CE ONLINE - Objek wisata Danau Bermanei atau Danau Talang Kering (Talker) Kecamatan Curup Utara sekarang kondisinya tak terawat.
Pantauan CE, di lokasinya terlihat banyaknnya sampah di sekitaran permukaan dan juga tumbuhan lainnya tumbuh subur di sekitaran Danau Talker tersebut. Tentunya hal ini membuat pengunjung enggan berwisata ataupun sekedar berfoto di karenakan danau tersebut sudah tidak enak di pandang oleh mata.

Diungkapkan Febri (24) warga sekitar danau tersebut, bahwa seluas kurang lebih 1 hektare lebih ini sangat memprihatinkan. Karena tak ada perhatian dari pemerintah daerah dan warga sekitar. Padahal, danau yang berada dipinggir jalan berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah.
Selain itu, beragam aktivitas bisa pengunjung lakukan di tempat ini mulai dari bersepeda, jogging setiap sorenya. Jika menjelang petang, wisatawan menyaksikan indahnya danau tersebut dengan lampu-lampu yang menghiasi danau ini.

"Sebelumnya danau ini sangat ramai di kunjungi pengunjung baik dari lokal maupun dari daerah lain. Sebenarnya kalau mau pemerintah mengembangkan sangat bagus cuma sampai hari ini belum ada perhatian dari Pemerintah. Akibatnya tumbuhan lain seperti sampah, lumut, bersarang di pinggiran dinding danau itu," katanya saat ditemui di CE, Jumat (30/10).
Sementara itu warga lainnya Kusuma (35) yang setiap sorenya sekedar memancing di Danau Talker mengungkapkan jika Danau Talker tersebut sebenarnya wisata yang indah cuma dikarenakan tidak terawat membuatnya tampak kumuh.

"Danau ini cukup luas, dan mempunyai lokasi yang mudah dijangkau karena berada dipinggir jalan Curup - Lebong. Namun danau ini tampak tidak terurus seperti lokasi wisata lainnya dahulu itu danau tersebut hanya terdapat saung-saung dan tempat orang menjual makanan ataupun minuman seharusnya danau seindah ini perlu dikembangkan menjadi wisata menarik," ungkapnya.

Kusuma juga mengatakan, selain terlihat kotor dan tak terawat sejumlah fasilitas juga tidak berfungsi seperti toilet, lampu dan juga pagar pembatas.
"Saya yakin ini pasti menelan biaya sampai miliaran rupiah untuk membuat danau ini, tetapi coba lihat sekarang alangkah sedihnya kita melihat kondisi sudah seperti ini lampu di maling orang, bangunan di corat-coret, sampah di buang sembarangan. Seharusnya kita sebagai masyarakat saling membantu dan mengupayakan potensi wisata daerah kita ini jangan bisanya hanya merusak saja," keluhnya. (CW1)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: