Keluarga Pasien Tolak Pemakaman Secara Covid-19

Keluarga Pasien Tolak Pemakaman Secara Covid-19

CE ONLINE - Dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil uji revid, Pasien RSUD Kepahiang, Em (56) warga kecamatan Bermani Ilir Minggu (1/11) sekitar Pukul 13.00 WIB, dinyatakan meninggal dunia. Namun sayang sampai dengan kemarin Senin (2/11), pihak medis RSUD Kepahiang belum mengetahui hasil uji swab terhadap almarhumah yang sudah dilakukan sebelum korban meninggal dunia.

Dengan alasan itulah pihak keluarga menolak untuk pemakaman almarhumah dilakukan secara protokol Covid-19. Dan manajemen RSUD pun tidak kuasa menahan dan tepaksa menyerahkan almarhumah kepada pihak keluarga untuk dimakamkan secara biasa. Pernyataan ini disampaikan langsung Direktur RSUD Kepahiang dr. Hulman August Erikson Senin (2/11).

"Benar ada pasien kami yang probable, meninggal dunia Minggu (1/11) Siang dan sudah dibawa pihak keluarganya sore itu juga untuk dimakamkan sendiri oleh pihak keluarga," ungkap Hulman.
Dijelaskan Hulman, pasien pertama kali masuk ke RSUD Kepahiang pada 27/10, dengan anemesis, hasil Rapid test yang reaktif. masih dikatakan Humlan, pasien juga mengalami keluhan, sesak hebat, Hipertensi dengan riwayat penyakit Asma.
"Saat pertama kali kita ketahui asli rapid test nya reaktif, pasien pernah akan kita masukan keruangan isolasi, namun ditolak pihak keluarga," ujarnya.

Karena itu juga disampaikan Humlan, pihak keluarga pasien, meminta pasien untuk dikeluarkan dan pasien pun dipindahkan pihak keluarga berobat ke RSUD Curup.
Entah masalah apa lanjut Hulman, pihak keluarga kembali membawa pasien berobat ke RSUD Kepahiang, dan sebelum hasil swab yang sudah dilakukan tim medis RSUD Kepahiang diketahui pasien sudah meninggal dunia.

"Saat itu kami ingin mengurus jenazah secara covid, tapi kami mendapatkan penolakan dari pihak keluarga, yang memaksa untuk membawa pulang jenazah," katanya.
Meski telah dilakukan negoisasi antara manajeman RSUD Kepahiang dengan keluarga pasien, keluarga tetap menolak dan memaksa untuk dibawa pulang dan dimakamkan secara biasa.

"Untuk sekarang ini kami belum bisa untuk melaksanakan tracking, karena hasil swab pub belum kami terima. mudah mudahan nanti hasil swabnya negatif, sehingga tidak ada penularan dari kasus probable ini," ucapnya.
Sementara itu Kabid P2P Dinkes Kepahiang Wisni Irawan, S,Kep, MM yang dikonfirmasi, membenarkan adanya pasien probable yang meninggal dunia sebelum hasil pemeriksaan swabdiketahui.

"Baru probable, suspek dengan ciri ciri menyerupai Covid-19, untuk memastikannya, kita masih menunggu hasil pemeriksaan swab, yang sudah dilakukan puhak RSUD Kepahiang," sampai Wisnu.
Dengan belum diketahui hasil pasti dari pemeriksaan swab tersebut. ditegaskan Wisnu pihkanya juga belum bisa memasukan data tersebut kedalam data pasien Covid-19 yang terjadi di Kepahiang. (CE7)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: