Paripurna DPRD Lebong Bahas LKPJ 2020, Kopli Akan Evaluasi Program Periode Lama
CE ONLINE - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebong menggelar rapat paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lebong Tahun Anggaran 2020, yang mana secara umum hal tersebut untuk mengetahui hasil target apa yang di tetapkan RPJMD 2016-2021.
Di sisi lain, sidang Paripurna langsung di pimpin oleh Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen S.sos, hadir juga dalam paripurna ini Bupati Lebong Kopli Ansori, Sekda Lebong Perwakilan FKPD, OPD, serta anggota Dewan.
Bupati Lebong, Kopli Ansori menyampaikan bahwa LKPJ ini merupakan salah satu kewajiban pemerintah daerah sebagaimana yang di Amanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang laporan dan evaluasi penyelengaraan pemerintah daerah, LKPJ ini menyangkut Pertanggungjawaban selama satu tahun.
"Dalam proses penyusunan LKPJ ini nantinya akan di evaluasi, untuk kedepannya,” katanya.
Lebih Lanjut Kopli menegaskan dalam penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban pemerintah Daerah tahun anggaran 2020 di sidang paripurna yang dilakukan kemarin menjadi catatan penting bagi pemerintahan saat ini terkait dengan urusan pendidikan.
Bahkan DPRD menilai bahwa secara umum capaian IKK (Indikator Kinerja Kunci) terutama di bidang pendidikan, namun terdapat beberapa penyelenggaraan program yang menjadi (PR) perlu di tingkatkan lagi, dikarenakan dalam program Lebong Bebas Drop Out Pendidikan dasar dan pengembangan sekolah unggulan, dalam LKPJ 2020 sama sekali tidak pernah di laporkan.
"Dari 16 program pada tahun 2020 nantinya akan di evaluasi kembali apakah masih bisa di lanjutkan, jika tidak efisien nantinya akan kita tutup itu nantinya akan kita lihat perkembangan dari setiap OPD yang ada," tuturnya.
Tak hanya di bidang pendidikan, ternyata di bidang pertanian pun DPRD menilai jika program peningkatan produksi pertanian percetakan sawah baru pernah di lakukan di tahun 2020, alhasil mereka menilai jika kurang efektif.
"Kalau terbilang gagal, saya belum melihat secara substansinya tetapi saya melihat ada program yang masalah peningkatan produksi pertanian salah satunya tadi percetakan sawah baru, tetapi di program 2020 pernah dilakukan program percepatan sawah baru tetapi menurutnya belum efisien.
Karena menjadi salah satu program unggulan kita untuk kedepannya kita pastikan akan mengoptimalkan untuk pencapaian indeks produksi pertanian nya," tutupnya. (CE8)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:
Sumber: