Pengakuan Istri Tsk Pembunuhan Bos Barang Bekas

Pengakuan Istri Tsk Pembunuhan Bos Barang Bekas

SL (20) yang merupakan istri dari RD pelaku pembunuhan bos barang bekas Rawi (45) mencoba tegar menyaksikan proses rekonstrukri kasus yang menjerat suaminya. Sesekali SL menghapus air mata yang selalu tumpah dari kedua matanya, berusaha tegar dan tenang.

___________________________________________________________

IRWANSYAH - KEPAHIANG

Kepada Curup Ekspress, diakui SL jika dirinya menikah dengan RD pada tahun 2015 atau tepatnya 6 tahun lalu dalam usianya masih 14 tahun. Meski menikah dalam usia yang masih belia. Diakui SL kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis, dari hasil pernikahan mereka saat ini sudah dikaruniai seorang anak laki-laki yang saat ini sudah berusia lebih dari 4 tahun.

Dikatakan SL perkenalan dirinya dengan korban (almarhum Rawi Damsyah, red) berawal sejak suaminya pernah bekerja sebagai tukang bongkar muat pada usaha barang bekas korban. Dari situlah korban acap kali main kerumah tsk.

Hanya saja gelagat tidak baik yang ditunjukan korban pada keluarga ini baru terlihat pada akhir Mei 2021 lalu, dimana kala itu korban Rawi alias Awok berkunjung dirumah kontakan SL dan suaminya di Desa Suka Merindu Kecamatan Kepahiang.

Kala itu Tsk RD sedang tidak berada dirumah tengah mencari anjing ke Wilayah Curup.
"Aku lupa pak jam berapa tapi kejadiannyo malam, dio (Korban, red) betandang. Dan sebelumnyo jugo galak dio betandang," ungkap SL.

Karena dikunjungi orang yang pernah menjadi bos dari suaminya itu, lanjut SL dirinya sama sekali tidak manaruh curiga, sehingga dirinya beranjak kedapur untuk membuat kopi korban.
"Aku beduo kek anak aku ajo dirumah kerno abang (panggilan SL pada tsk RD,red) lagi ke Curup cari anjing," ucapnya.

Tanpa disangka SL, saat dirinya tengah berada di dapur untuk menyajikan kopi pada korban, secara tiba tiba korban sudah berada di belakangnya dan berusaha untuk mengerayangi tubuh SL. Namun upaya tersebut mendapatkan perlawanan dari SL.
"Kami sudah usir dio pak, tapi dio tetap makso, dan ngancam endak bunuh laki aku kalu aku idak galak nuruti kendak dio," lirih SL sembari menghapus air mtanya yang kembali tumpah.

Tidak hanya mengancam akan membubnuh suaminya, korban juga mengancam akan membunuh dirinya dan anaknya yang saat itu sudah tidur dikamar. Merasa takut dengan ancaman korban, sambung SL yang malam itu tidak berdaya berhasil digerayani korban.

Untung saja sebut SL, malam itu dirinya masih sempat memberikan perlawanan sehingga meski sudah terdesak, korban hanya dapat mengerayani tubuhnya.
"Yang pertamo itu aku melawan pak aku dorong dan aku tendang dio jadi korban idak jadi, tapi waktu itu aku sudah ditelanjangi korban," ucap SL.

Selang 3 hari paska kejadian pertama tersebut, diakui kembali oleh SL jika korban kembali berkunjung kerumahnya. Saat itu lagi-lagi sang suami sedang tidak berada di rumah. Dengan ancaman yang lebih keras akhirnya peristiwa yang tidak diinginkan SL akhirnya terjadi. Korban berhasil menyetubuhi SL di kamar kontrakan SL.
"Aku takut pak dio ngancam terus dan yang keduo ini aku dibekapnyo dipaksonyo masuk kamar," beber SL.

Merasa takut dengan ancaman Korban dan takut akan terulangnya kembali peristiwa perkosaan yang dialaminya, SL sempat depresi dan berniat akan bunuh diri. Hanya saja ditegaskan SL untung masih ada anaknya yang membuat upaya mengakhiri hidup tersebut gagal dirinya lakukan dan mencoba untuk berani menceritakan pada suaminyaa.
"Kalu dak salah tanggal 6 Juni ini lah aku cerito kek laki aku kalu aku sudah diperkosa kek korban," ucap SL.

Disyukuri SL yang awal takut untuk menceritakan ha tersebut pada suaminya, karena takut dimarah dan diceraikan suaminya, ternyata tidak terbukti.
"Idak apo apo dek jangan takut, Adek sabar yo," sampai SL menirukan ucapan suaminya.

Namun diakui SL dirinya sama sekali tidak menduga jika suaminya nekat melakukan pembalasan dengan cara membunuh korban orang yang telah berusaha merampas dirinya dari Tsk RD.
"Aku idak tahu lagi pak, cakmano cerito malam itu, kerno aku idak dirumah waktu kejadian itu," lirih SL.

Atas peristiwa tersebut SL berharap Suaminya tidak lama menjalani hukuman karena menurut SL suaminya melakukan itu hanya semata-mata menjaga kesucian pernikahan mereka.
"Sekarang kami tidak tahu pak yang jelas pasrah saja , dan meminta agar hukumannya tidak lama," ucapnya.

Walaupun nanti hal tersebut tidak terkabulkan lanjut SL, dirinya aakan tetap setiap menungu suaminya hingga bebas dari menjalani hukuman.
"Yang aku pikir sekarang ini seperti apa hidup kami kedepan pak, kerena selama ini yang dia (RD, Red) lah yang mencari uang untuk biaya hidup kami," tandas SL. (**)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651

IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI:

Sumber: