Batasi Anak Bermain Gadget, Ini Kata Konselor Psikologi

Batasi Anak Bermain Gadget, Ini Kata Konselor Psikologi

CURUPEKSPRESS.COM, REJANG LEBONG - Penggunaan gadget saat ini sudah mewabah dikalangan anak-anak. Bahkan sebagian orang tua sudah menyadari tentang dampak maupun bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan gadget ini pada anak.

Oleh karena itu Konselor Psikologi, Mery Patrianingsih, S.Psi, CH, CHt menyebutkan bahwa kebiasaan tersebut tentu memiliki dampak yang besar bagi tumbuh kembang anak, tidak terkecuali pada psikisnya.
"Jadi memang orang tua sebagai support sistem bagi anak harus pro aktif dalam memberikan pengawasan serta pendampingan terhadap anaknya. Karena dampak yang dihasilkan akibat anak kecanduan bermain gadget ini tidak main-main, dan ini dampak negatifnya ya," ungkap Konselor Psikologi kepada wartawan, Senin (15/11) kemarin.

Adapun dampak yang ditimbulkan dari kecanduan bermain gadget pada anak adalah pertama dalam hal mengambil keputusan, dikarenakan sang anak terniasa dengan dunia gadget pada saat ia sedang dihadapkan pada suatu masalah atau persoalan maka ia akan bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Kemudian yang kedua, dalam hal kematangan emosi. Pada hal ini kaitannya dengan bermain game yang mengandung unsur pertarungan atau pertempuran, apabila dalam permainan tersebut sang anak tidak mendapatkan apa yang ia harapkan, maka ia akan marah.
"Untuk hal kematangan emosi ini, sekarang istilah-istilah dalam bermain game ini banyak kata-kata kotor yang seharusnya tidak didengar dan diketahui oleh si anak. Jadi ini kita bicara fakta ya, nah dari sini saja sudah jelas negatifnya. Kemudian dampak lainnya, akibat dari bermain game ini juga si anak bisa jadi membantah apa yang diperintahkan atau kasar kepada orang tuanya," terangnya.

Ada banyak sekali aktifitas-aktifitas positif yang sebenarnya bisa dilakukan dan diajarkan orang tua kepada anak. Seperti menggambar, bermain puzzle, menanam bunga dan masih banyak hal lain yang juga menyenangkan bila dilakukan.

Sebagai catatan, dalam hal ini orang tua harus membuktikan bahwa aktifitas seperti yang disebutkan sebelumnya memang suatu hal yang menyenangkan dan hal tersebut positif serta baik untuk perkembangan otak dan psikisnya.
"Artinya kesenangan tidak hanya bisa diperoleh anak dari gadget saja, tapi diluar itu pun ada banyak aktifitas kegiatan yang juga lebih menyenangkan. Tentu dengan catatan orang tua harus menganggap bahwa kegiatan diluar gadget itu juga menyenangkan, supaya si anak meniru, karena anak ini kan peniru uluk ya," ujarnya.

Dirinya menambahkan, dalam hal ini orang tua memang dituntut harus mengeluarkan tenaga esktra jika ingin berhasil dalam memberikan pendidikan serta edukasi kepada anak. Menurutnya, akan lebih baik jika orang tua susah dan repot dalam waktu yang singkat daripada menyesal dikemudian hari.
"Disini orang tua harus ekstra dalam mendidik dan membimbing anak," ucapnya.

Sebagai penutup pihaknya memberikan sedikit tips bagi orang tua yang anaknya sudah terlanjur kecanduan gadget. Sebagai orang tua harus piawai dalam menilai. Artinya orang tua harus tahu kecenderungan anak pada gadget sudah di tahap mana, orang tua bisa melakukan konsultasi ke kenselor anak.
"Untuk itu apabila orang tua sudah berkonsultasi, mari koperatif. Artinya jangan hanya selesai ketika konsultasi saja, ketika dirumah pun orang tua yang memang 24 jam bersama anak harus pro aktif membimbing dan mengawasi si anak, tidak bisa hanya mengandalkan konseling yang dilakuakan sebelumnya," tandasnya. (CE9)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: