Langit Nusantara
Bung Har, anda benar. Di semua partai, ormas atau kelompok tertentu ada yg hebat dan bermanfaat bagi masyarakat. Ada juga yg jadi sampah masyarakat. Saya melihat Abah mengajak pembaca utk bisa bersikap objektif. Maka Abah banyak mengulas tokoh2 dari pihak pro pemerintah maupun yg "oposisi".
gito abipraya
seandainya banyak orang PKS yang seperti Dr. zoel, maka kaum nasionalis tdk akan mencurigai PKS sebagai "ekstrim kanan". Termasuk saya tentunya. Bahwa keberagaman yang ada dimuka bumi tdk boleh dikotak2an dengan alasan apapun, karena itu sudah kehendak Allah swt. maka hanya satu kata yang tepat utk mensejajarkan ciptaan Tuhan: Plural!!!
Pengamat Jalanan
Pak DI pilih mewawancarai Mbak Nurul Huda bukan karena yang lain sibuk kuliah. Tapi karena Mbak Nurul paling cantik dengan lima i. Oh ya, biasanya Nurul hida itu nama laki-laki. Kok jadi nama perempuan ya.
Juve Zhang
Bro! Dosen teladan ITB saja , kalau dijadikan pejabat tinggi, pada klepek klepek lihat duit gepokan depan mata, beliau akhirnya masuk penjara, Dosen Teladan dengan S3 dari luar negeri. DNA itu gak berubah dengan pendidikan.sekali DNA maling ya tetap maling.Hukum Mati bagi koruptor,itu bikin efek jera, Ada pejabat yang berani korupsi di Korea Utara? Wkwkwkwkwk Kim J.U. langsung eksekusi.
Pryadi Satriana
Kebiasaan yg sulit diubah itu karena genetik. Sudah kepala tujuh. Banyak baca. Diberi gelar "Dr." Juga "Prof." (wk..wk..wk..) Akrab dg lingkungan pesantren. Juga ikut mengelola pesantren2 keluarga. Lulusan MAN. Produk IAIN juga. Bahkan pernah jadi 'mantri'. Ups, 'menteri' -- yg terkenal dg jurus lempar kursi di jalan tol. Pemenang Konvensi Capres partai Demokrat (wk..wk..wk..). Konglomerat. Raja Media. Dan banyak lagi ... . TAPI masih tetap saja "sakit" -- tetap saja ngumbar hal2 'ngeres-mesum' di forum publik, yang juga mungkin dibaca cucunya sendiri! Saya sangat salut kepada Bung Leong yang sudah "sembuh". Selamat ya Bung Leong ... Salam.
Aryo Mbediun
Minum dawet tanpa tape ketan Makan bakso penuh balungan Disway terbit tanpa komentar pilihan Bagai toket tanpo kotangan. #menghilang
Mbah Mars
Ada yg kurang lengkap dari liputan Abah DI di Sumbawa. Apa itu ? Susu kuda liar! Kata susu itu seksi. Tepat untuk menemani gunung kembar yg menjadi pembuka artikel pagi ini. Coba saja Abah ke peternakan kudanya untuk membuktikan gembar-gembor iklan susu kuda liar. Pasti menarik. Benarkah ada susu kuda liar ? Saya membayangkan memeras susu kuda jinak saja sulit, terus bagaimana cara memeras susu kuda liar ? Mungkin agak liar ya imajinasi saya. Hehehe.
Daryanto Warjono
Kita masih melihat nama besar, tapi jarang melihat sistem. Andai saja para pengambil kebijakan memberikan literasi yang cukup, bahwa pendidikan yang baik tidak hanya UI, UGM atau ITB, Undip dls. Masyarakat tidak akan terjebak pada glorifikasi semu. Rela membayar bimbel /Joki berjuta2 demi masuk universitas favorit hanya untuk melabelkan diri bagian dari ALUMNi tapi tidak dibarengi dengan kualitas diri.
Sumber: