Sheren Pawitandirogo

Sheren Pawitandirogo

Sejumlah alumni Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu menggelar aksi serta membentangkan poster, banner, dan pamflet-pamflet kecil bertuliskan seruan menolak kekerasan seksual menjelang sidang tuntutan JE di depan PN Malang, Jawa Timur, Rabu 20 J--

Ini tidak objektif. Tidak cover both side. Jangan ditelan begitu saja. Saya sudah berusaha mencari Sheren Desandra. Atau nama di KTP-nyi: Sheren Della Sandra. Tidak berhasil.

Harian Disway juga sudah mengontak lewat IG Sheren. Juga tidak direspons. IG itu, Anda sudah tahu, bukan IG yang dikunci. Siapa saja boleh akses.

Julianto sendiri, yang diadukan Sheren ke polisi, sudah dituntut oleh jaksa 15 tahun penjara. Pekan lalu. Di pengadilan negeri Malang. Proses berikutnya adalah pembelaan dari terdakwa.

Setelah pembelaan itu sidang acara sidang berikutnya replik. Jawaban jaksa atas materi pembelaan. Lalu duplik, jawaban terdakwa atas jawaban jaksa. Acara terakhir: vonis. Putusan hakim.

Kenapa Julianto tidak dituntut hukuman mati?

Atau penjara seumur hidup? 

Bukankah –kalau Julianto dikategorikan predator seks– bisa diancam hukuman mati? 

Atau seumur hidup. Atau 20 tahun? Apalagi kalau status predator itu dilakukan terhadap anak-anak di lembaga pendidikan milik Julianto sendiri?

Kenapa tuntutannya hanya 15 tahun? Biarlah proses peradilan berjalan.

Saya lebih tertarik pada sosok ini: Risna Amalia. Dia ibu asrama saat Sheren masih sekolah SMA di Selamat Pagi Indonesia (SPI) Batu, dekat Malang. Sejak Sheren naik ke kelas dua.

Risna tinggal di asrama itu. Bersama suami dan anaknyi. Kamar yang ditempati Risna di depan persis kamar Sheren. Di lantai 1 asrama itu.

Luas kamar itu 4 x 4 meter. Diisi oleh empat siswi. Ada dua tempat tidur tingkat di kamar itu. Sheren di bawah. Kamar mandi di luar kamar.

Tahun-tahun itu baru ada satu asrama: tiga lantai. Lantai 1 dan 3 untuk putri. Lantai 2 untuk putra.

Untuk menuju kamar-kamar tersebut ada lorong berpintu. Yang naik ke lantai 2 atau lantai 3 tidak bisa masuk lorong tersebut: dikunci. Terutama setelah jam 22.00.

Risna menjadi ibu asrama sejak sekolah itu belum dibuka. Risna sarjana matematika lulusan Fakultas Saintek Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Dia arek Malang. Sekolah Dasar, Tsanawiyah, dan Aliyah-nyi pun di Malang.

Di SPI Batu, Risna juga mengajar: mata pelajaran matematika. Sebagai guru dan ibu asrama Risna mengenal sangat baik Sheren. Pun sampai orang tuanyi. Ibunda Sheren sering menelepon Risna. Zaman Sheren masih siswa SMA di SPI. Sang ibu sering menanyakan soal anaknyi.

Suatu saat, sang Ibu menelepon Risna. Yakni beberapa bulan setelah Sheren lulus SMA. Sang Ibu marah-marah. Setengah komplain: gara-gara sekolah di SPI, Sheren pindah agama, masuk Katolik.

Sang Ibu mengatakan, kata Risna, akan ke Batu. Akan menarik Sheren pulang ke Madiun.

Risna menjelaskan bahwa Sheren sudah bukan siswa lagi. Sudah lulus. Agar sang Ibu berhubungan langsung dengan anaknyi sendiri.

Itulah telepon terakhir sang Ibu kepada Risna. Isi telepon itu dia ceritakan ke Sheren. "Sheren memutuskan untuk pulang ke Madiun menemui ibunyi," ujar Risna menirukan reaksi Sheren.

Risna tidak tahu apa yang menyebabkan Sheren pindah agama. Setahu Risna, sampai tamat SMA, Sheren masih Islam. Masih ikut sembahyang berjamaah yang diwajibkan di asrama itu. Ada musala di lantai dua asrama.

Siswa yang Kristen dan Katolik juga wajib ke gereja di hari Minggu. Yang Buddha dan Hindu juga ibadah di luar.

Komposisi siswa di SMA Selamat Pagi Indonesia memang sudah ditetapkan: 40 persen Islam, 20 persen Kristen, 20 persen Katolik, 10 persen Buddha, dan 10 persen Hindu.

Komposisi itu juga harus mencerminkan wilayah Indonesia. Setiap angkatan setidaknya harus ada yang dari empat pulau besar: Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kian banyak wilayah kian baik.

Apakah Risna melihat selama SMA Sheren berpacaran? “Ada. Pacarnya kakak kelasnya. Teman-temannya juga tahu," ujar Risna.

Sheren angkatan kedua di SMA SPI. Sekolah SPI memang baru dibuka setahun sebelumnya. Dia anak yatim. Bapaknyi meninggal. Ibunyi jualan kecil-kecilan. Ketika masuk SMA, ibunyi sudah kawin lagi. Sheren punya bapak tiri.

Saat mendirikan sekolah itu Julianto ''bintang'' dalam bisnis multi level marketing. Ia leader di MLM HDI. Yakni produk kesehatan dan vitalitas seperti pollen dan royal jelly.

Dalam pertemuan-pertemuan besar ''agen'' MLM, Julianto jadi idola. Paling sukses. Lalu memberikan pidato kisah-kisah suksesnya. Julianto jadi motivator terkenal di lingkungan bisnis itu.

Temannya pun banyak. Para leader di bisnis HDI mengidolakannya.

Itulah bisnis jualan produk lewat Sosial Network Marketing –istilah baru untuk MLM. Julianto jago di situ.

Lewat jaringan para leader HDI itu Julianto mengemukakan pikiran baru: membuat sekolah gratis untuk anak yatim, piatu, miskin. Gagasannya diterima jaringannya. Ia kumpulkan dana dari teman-temannya itu. Berdirilah sekolah di Batu tersebut.

Untuk mencari siswa di tahun pertama, Julianto juga menggunakan jaringan leader HDI. Para leader diminta mencari anak yatim dan miskin di daerah masing-masing. Itulah siswa angkatan pertama.

Kian lama sekolah ini terkenal. Lahannya 3,5 hektare. Dibentuk yayasan. Julianto jadi ketua pembina. Yenny, istri Julianto, jadi wakil. Sandy, ipar Julianto jadi ketua.

Saya tidak mengikuti proses sidang perkara Julianto ini. Saya tidak tahu apa-apa saja fakta di persidangan. Saya tidak tahu isi laporan dan pengakuan Sheren di sidang. Apakah hubungan seks itu pagi, siang, sore, malam atau tengah malam. Juga tidak tahu dilakukannya di mana. Apakah di kamar yang isi empat siswa itu atau di luar. Apakah terus menerus selama tiga tahun atau ketika kelas 1,2 atau 3 saja.

"Saya tidak pernah melihat gelagat yang seperti itu terjadi," ujar Risna, si ibu asrama.

Julianto tidak menetap di Batu. Rumahnya di Surabaya. Ia bukan guru di situ. Ia datang ke sekolah itu sesekali saja. Sandy yang mengurus setiap harinya.

Begitu lulus Sharen langsung bekerja di sekolah itu. Yakni di bagian show. Sekolah ini memang menerima kunjungan wisata, terutama wisata pendidikan anak-anak. Lokasinya di pegunungan. Tepat untuk rekreasi. Kota Batu sendiri adalah kota wisata.

Setahun setelah Sheren lulus, lulus pula Robert. Anak asal dari Pacitan. Adik kelasnyi. Robert juga langsung bekerja di sekolah itu. Di bagian multi media.

Dua atau tiga tahun kemudian terlihat Sheren dan Robert. Teman-teman kerja mereka juga tahu. Berarti lebih lima tahun mereka pacaran. Robert termasuk karyawan yang berprestasi. Ketika ditemukan sakit tumor di bawah otaknya para pimpinan turun tangan. Sampai ke Malaysia. Sembuh.

Awal Januari tahun lalu pasangan ini mengajukan surat pengunduran diri. Alasannya: akan menikah. Itu genap 9 tahun Sheren bekerja di SPI. Atau 8 tahun bagi Robert.

Pimpinan sekolah memanggil mereka: jangan mengundurkan diri. Cuti saja. "Kalau setelah kawin tidak mendapat pekerjaan yang lebih baik, agar kembali bekerja di SPI," ujar Risna.

Empat bulan kemudian Sheren ke kantor polisi.

Sheren mengaku digauli Julianto sejak tahun 2009 sampai 2011. Saat masih SMA sampai setelah berstatus karyawan.

Ternyata Sheren mengaku perbuatan itu dilakukan di luar asrama. "Dia mengaku dihubungi lewat HP agar keluar asrama," ujar Jeffry Simatupang SH, MH, pengacara Julianto. Itulah yang dipersoalkan Jeffry: apakah Sheren punya HP saat itu.

Saya begitu ingin bertemu Sheren. Kalau pun bukan sebagai wartawan, anggap saja sebagai sesama warga paguyuban Pawitandirogo: Pacitan-Ngawi-Magetan-Madiun-Ponorogo. (Dahlan Iskan

--

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Doa Gusti

Sutikno tata

Harta Tahta Durian 3

Nurkholis Marwanto

Doa saya: Kau tahu yang kumau. Terserah saja.

Budi Utomo

Nancy D’Alessandro keturunan Italia. Sudah pasti Katolik. Kawin dengan lelaki yang juga keturunan Italia bermarga Pelosi. Sejak itu namanyi jadi Nancy Pelosi. Jadi anggota Konggres (sebutan lain dari House of Representative) alias anggota DPR (istilah Indonesia) sejak 1987. Sejak itu terus terpilih jadi anggota DPR setiap 2 tahun selama 18 kali. Sudah hampir 36 tahun jadi anggota Kongress.

Dari umur 47 tahun (lahir 1940) sampai umur 82 tahun kini. Lebih tua dua tahun dari Joseph Biden sang Presiden yang juga Katolik (Presiden USA beragama Katolik yang kedua setelah John F Kennedy, baik Biden dan Kennedy sama-sama keturunan Irlandia juga). Biden dan Pelosi sama-sama pendukung aborsi (pro-choice), pendukung nikah sesama jenis (same sex marriage), pendukung LGBT.

Tak aneh bila petinggi Katolik Roma menentang dan mengkritik mereka berdua karena tak sejalan dengan ajaran / policy Roma. Tapi Pelosi termasuk Rangkayo (orang kaya). Masuk top ten anggota Konggres terkaya dengan kekayaan lebih dari 100 juta USD. Kebalikan dengan Biden yang termasuk Presiden USA termiskin dengan kekayaan kurang dari 10 juta USD.

Jelas Presiden yang rang-kere kalah aura sama House Leader yang rang-kayo. Biden sendiri berusaha mencegah Pelosi ke Taiwan. Pelosi sudah hampir 20 tahun jadi Leader Partai Demokrat di Konggres baik sebagai majority leader alias Speaker (juru bicara Kongress) ketika Demokrat menguasai Konggres maupun sebagai minority leader ketika Partai Republik menguasai Konggres.

Belakangan baik Biden maupun Pelosi sama-sama tak populer di mata konstituen Demokrat. Suara menentang Pelosi sebagai Leader Demokrat ke-10 kali mulai bergaung sangat keras. Nancy Pelosi yang tetap ingin berkuasa sebagai Leader Demokrat ingin menaikkan popularitasnyi kembali dengan mengunjungi Taiwan. Tak peduli Biden merayunyi untuk membatalkan rencana ekstrem itu. Orang kaya mah bebas! Mau berbuat apa saja bisa. Apa daya sang Presiden yang rang-melarat. Wkwkwk. 

herry isnurdono

Abah DI terlalu khawatir. G20 tetap berlangsung di Bali. Perang China dan Taiwan tidak akan terjadi. Rusia perang melawan Ukraina, G7 tetap berlangsung di Eropa. Presiden Jokowi hadir. Tidak ada masalah. Andapun sudah tahu, semakin tua Abah DI tambah khawatiran. Agak penakut, tidak seperti jaman muda, sewaktu masih aktif jadi wartawan. Mungkin tambah kaya, takut kalau ada perang China dan Taiwan, tambah susut hartanya. Atau takut meliput perang China dan Taiwan, apabila terjadi. Ngomong2 setelah Covid 19, Abah DI sudah lama tidak ke China, bertemu teman2 Aseng.

Fauzan Samsuri

Aduh doanya kok kontra diksi, satu sisi ingin perang di Taiwan biar tidak terjadi, satu sisi menganggap "Duren Tiga" sebagai hiburan, coba kalau kita sebagai keluarga korban. 

Semoga masalah yang terjadi di Indonesia khususnya dan masalah yang terjadi di dunia global dapat terselesaikan, dan Tuhan memberi rahmat kepada seluruh alam. Selamat tahun baru 1444 Hijriyah bagi yang merayakan.

Agus Munif

Tontonan paling nyenengke iku gelut. Tinju. Gulat...balbalan ae Yo miniatur gelut

Jokosp Sp

Maaf ..........kritik dan saran anda juga yang lainnya sudah tidak terpakai lagi. Pengelola Disway.id adalah anak - anak milenial yang sudah dibiarkan agar bisa berkembang mandiri. Itu otomatis mengikuti model - model portal - portal saat ini. Mau dibaca atau tidak sepertinya itu tidak berpengaruh. Yang paling penting pemasukan dari iklan gede, mumpung lagi ngetren ini yang harus diambil. Kalau anda masih bisa baca CHD hari ini gratis itu salah satu kontribusi dari pemasukan iklan, itu katanya. Tentang yang tercatat "penulis", bisa dicek seberapa benar bahwa itu murni penulis. Lebih banyak editor ( tukang edit, itupun sangat minim, bisa juga tukang copy paste sebagai admin penerima berita ). Jadi angan - angan tentang jurnalisme yang lebih baik sudah terkubur jauh. Tinggal kita lagi saja, mau baca atau tidak. Jika tidak ya lewatkan saja.

Jimmy Marta

Kesal kuadrat. Sudah judul yg gk sesuai isi, tambah lg yg muncul pertama itu laman tiga. Berita spt terpenggal. Dan kt seakan 'dipaksa' klik laman awal....

Lagarenze 1301

Saya tak henti mengkritisi Disway.id (online). Demi apa. Biar next jadi enak bacanya. 

Saat ini, sementara ini, hanya tulisan Pak DI yang saya percaya. Karena tulisan opini. Pasti benar sesuai pemikiran Pak DI. Karena ditulis sendiri. Meski kadang judulnya aneh. Tapi, sekali lagi, itu tulisan opini. Hukum berita tidak berlaku.

Tapi bagaimana dengan banyak berita di Disway.id. Mohon maaf, saya tak lagi membacanya. Terpaksa baca kalau melihat ada yang aneh. Seperti berita pagi ini. "Permohonan Putri Candrawathi Ditolak LPSK, Dinilai Tidak Koperatif". 

Setelah melihat isi. Benar saja dugaan saya. Judulnya bombastis dan tidak mencerminkan isi. Sangat kentara niat klikbait. Padahal penulis dan editor sekelas Redaktur Pelaksana.

Yang sebenarnya, LPSK baru memberi warning dan berpotensi menolak laporan Putri Candrawathi jika batas waktu 30 hari terlewati.

Sayang sekali jika Disway.id (online) dikelola seperti media sosial. Belum lagi iklannya, yang Anda sudah tahu, begitu seronok.Kadang bikin ngaceng pagi-pagi.

Nama besar Pak DI dipertaruhkan di situ. Orang mengenal keseluruhan Disway.id sebagai Dahlan Iskan. Bukan cuma Catatan Harian Dahlan Iskan.

Visi dan misi Pak DI untuk mengembangkan jurnalisme yang lebih baik di era medsos ini perlu perjuangan berat, jika tidak didukung oleh sumberdaya yang memahami visi dan misi yang dimaksud.

Maaf, ini kritik saya sebagai pembaca.

yusuf baktir

Indonesia bisa berperan Bah,kirimin sambel terasi, ikan asin dan lalapan. Bakal diare itu Nancy Pelosi, gagal berangkat, ndisi reda kembali

Jimmy Marta

Ketua dpr as nancy pelosi orangnya suka membuat kejutan. Itu yg membuatnya surprise duduk di parlemen  35 tahun terus menerus.

Jadi nanti dalam kunjungan tur asia nya pelosi naik pesawat siluman F117Nh, anda jangan kaget. Begitupun nanti jadi singgah atau tidak di indonesia dan taiwan. 

Kejutan itu jga hiburan. Mari kita terus menikmati.

Budi Utomo

Apakah civil war antara Kuomintang / Nasionalis dengan Kungchantang / Komunis sudah atau belum berakhir masih debatable menurut Bung Johan. Taiwan masih mengakui Nanjing sebagai ibukotanya dan sebaliknya Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai provinsinya, betul-betul ruwet. Beda dengan Korea yang antara Utara dan Selatan tak ada pergerakan manusia dan barang, Tiongkok dan Taiwan malah terlalu aktif pergerakan manusia dan barang di antara keduanya. Konglomerat Taiwan rerata punya investasi di Tiongkok.

Contohnya: TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) adalah pemasok utama microchip untuk Oppo, Vivo bahkan Huawei (walau telah dilarang USA). Banyak rumor sampai joke yang beredar bahwa Tiongkok Taiwan sedang main sandiwara mengakali USA. Wkwkwk. Bagaimanapun juga sekitar separuh produksi semiconductor global adalah Made In China dan Made In Taiwan.

TSMC memasok semiconductor untuk Apple, Intel, AMD, etc dan TSMC dulu belajar dari USA untuk produksi semiconductor tapi sekarang malah mengalahkan gurunya bahkan konon kerjasama dengan musuh gurunya (baca: Tiongkok). Tiongkok mencuri teknologi USA. Demikian Trump bicara dengan nada tinggi. Dan Taiwan sedikit banyak punya peran membantu Tiongkok soal teknologi tingkat tinggi ini. Wkwkwk

LiangYangAn 梁楊安

Taiwan adalah Negara Merdeka & Berdaulat. Secara "de facto" Taiwan memiliki teritorialnya sendiri dan pemerintahannya sendiri atas  23-24 jutaan rakyatnya. Secara "de jure" pengakuan secara resmi oleh negara lain (walaupun hanya belasan negara) sudah memenuhi syarat hukum internasional sebagai suatu Negara Merdeka dan Berdaulat. Perang saudara sudah lama usai (sekian puluh tahun yang lalu), tatanan dunia pun sudah berubah, masih relevankah mimpimu Mr. Xi Jin Ping ???????

Giyanto Cecep

mesjid dimana saya biasa shalat berjamaah termasuk cukup besar. Jamaahnya dari seputar perumahan terutama yang sudah pensiun seperti saya, juga banyak jamaah yang sedang lewat seputar mesjid dan kumandang adzan sudah terdengar. Dan tak kalah banyak adalah para pedagang kecil diseputar mesjid, ada beberapa driver ojol,  ada pedagang kopi saset . 

Ba'da shalat biasanya mereka melepas lelah, baca-2 whatsapp dr istri tau anak, dari temen atau malah banyak yang membaca ayat-2 al Qur'an dr HP.  dan ujung-2nya dibabak akhir adalah ngobrol ngalor ngidul semua peristiwa diseputar kita. 

ada peristiwa yg paling heboh polisi "tembak menembak" dirumah polisi, diperiksa polisi dengan bumbu-2 yg semakin sedap .. tp hampir semua sepakat .. halah biarkan wong gede padu.

ada persitia seorang kopral yg menyuruh pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya , berujung dia kabur dan pulang ke rumah orangtua untuk kemudian mati. mereka sepakat komentar .. halah wong urip kok digawe susah .. saya ikut nimbrung kisah perang rusia vs ukrania .. kemudian eropa yang sedang blingsatan .. ditambah amerika yang ekonominya sedang gonjang ganjing .. ditambah suasana panas dengan tiongkok .. mereka hampir koor bersamaan ... halah dr dulu ya gitu .. senenge perang yang saya resapi dri obrolan hari ke hari dengan mereka adalah " betapa enaknya menjadi orang awam " ...

Jimmy Marta

Ini sy ada usul. Bs dipakai alasan pelosi batal ke taiwan. Dia belum suntik boster ke dua. Minimal itu bs dipakai alasan jika td jd ke indonesia. Taiwan jg bisa buat sarat itu. Usul Ngasal..

omami clan

Do'a Abah lumayan lucu, ketakutan akan perang internasional di hibur dengan kasus dar der dor versi lokal dan beberapa kasus lain.

Jadi mirip do'anya Abu nawas yang merasa tidak kompatibel di surga,

Tapi sangat tidak kapabel di neraka.

Mudah2an itu hanya beberapa do'a lucu dari Abah dan Mudah2an juga di kabulkan, karena kalau tidak terkabul tidak terbayangkan kalau Abah akan berdo'a dengan seriu

Budi Utomo

Betul. Taiwan terbelah dua kubu yang pro merdeka dan yang pro status quo (tidak merdeka tapi juga tidak reunifikasi). Yang pro merdeka adalah pendukung Partai Demokrat Progresif alias Minzhu JInbu Dang 民主进步党 atau disingkat Jinbudang 进步党(baca: Chinputang) atau Partai Progresif. Yang pro status quo jelas Guomindang 国民党 (baca: Kuomintang) warisan Jiang Jie Shi 蒋介石 alias Chiang Kai Shek.

Taiwan hingga kini punya dua presiden dari Partai Progresif / Chinputang setelah Taiwan menjadi negara demokrasi tahun 2000. Yaitu Chen Shui Bian 陈水扁 (2000-2008) dibaca Chen Suei Pien dan Cai Ying Wen 菜英文 (2016-2024) dibaca Cai Ing Wen ditulis Tsai Ing Wen (tak mengikuti pinyin ala Tiongkok).

Baik Chen Shui Bian maupun Cai Ying Wen kelahiran Taiwan yang tak punya rasa sentimental ingin kembali ke Tiongkok seperti para pendahulu mereka yang kebanyakan lahir di Tiongkok. Ini seperti orang Jawa generasi now di Suriname yang lahir di Suriname dan tak lagi punya rasa sentimentil ingin kembali ke Pulau Jawa walau sehari-hari masih berbahasa Jawa. Sebaliknya pendukung Partai Nasionalis / Kuomintang menentang merdeka karena akan mengundang perang dengan Tiongkok seperti slogan Ma Ying Jiu 马英九 Presiden Taiwan 2008-2016: butong, budu, buwu 不同 不独不武 No Reunification No Independence No War / Tak Bergabung dengan Tiongkok Tak Merdeka dari Tiongkok Tak Berperang dengan Tiongkok. Alias status quo

Johan

Taiwan mau merdeka dari siapa? Yang pasti bukan merdeka dari PRC (Tiongkok Mainland). Karena mereka sendiri (Taiwan) adalah ROC (Republik China). Jadi disini ada dua Tiongkok, dan yang diakui secara internasional adalah PRC.

Dalam konstitusi Taiwan (ROC), mereka adalah pemerintah yang sah dan berdaulat, mewakili seluruh Tiongkok, dengan ibukota berada di Nanjing (Nanking). Kota Taipei adalah ibukota sementara dan bersifat darurat karena perang saudara yang mengakibatkan ROC memindahkan pusat pemerintahan. Ingat kasus Indonesia pernah memindahkan pusat pemerintahan ke Yogyakarta karena agresi militer Belanda yang menguasai Jakarta.

Secara perspektif konstitusi ROC, pemerintah yang berkuasa di Tiongkok Mainland adalah pemerintah separatis yang makar pada pemerintah yang sah yaitu Republik Tiongkok. Dan suatu saat nanti Tiongkok daratan harus direbut kembali untuk memulihkan kedaulatan negara.

Jadi bagi Tsai Ing Wen dan kelompoknya, mereka sebenarnya mau Taiwan merdeka dari siapa? Tentu saja merdeka dari ROC. Namun untuk merealisasikan hal itu, problematika yang dihadapi luar biasa. Paling pertama mereka harus mengubah konstitusi. Itu sulit, perlu persetujuan 2/3 anggota parlemen yang hadir dalam sidang. Belum lagi ancaman di kudeta oleh militer ROC, penolakan rakyat yang anti Taiwan merdeka. Tidak perlu invasi dari Tiongkok, mereka akan kacau karena perang saudara sendiri di Taiwan.

Harun Sohar

Duh Gusti panjangkan umur Abah Dahlan Iskan ini. Beliau orang yang banyak berguna bagi bangsa Indonesia. Tulisan-tulisannya bermanfaat dan sangat dinanti, di media sekarang maupun yang dulu (beliau sudah lupa apa nama media yang dulu itu, namun ANDA SUDAH TAHU).

Satu lagi ya Gusti, dia menyebutMu dengan ini : GUSTI. Saya sangat terhibur, mak nyess ... Sangat jarang seorang tokoh besar yang menyebutMu dengan kata itu. Mengingatkan saya pada mendiang ayah, kakek dan nenek saya. Mereka semua sama dengan Abah, menyebutMu dengan itu, GUSTI. Sayapun begitu, menyebutMu dengan kata yang semakin asing bagi masyarakat Indonesia. 

hoki wjy

bagi Amerika yg terkenal gila perang dunia yg aman dan tenterem tentu merupakan hal yg tdk baik buat mereka karena itu berarti penjualan senjata akan merosot jadi amerika itu maunya harus terus membuat dunia kacau dari sejarah amerika yg merdeka 250 tahun hanya 16 tahun saja amerika tdk berperang!

Pryadi Satriana

Politisi kadang - atau sering - merepotkan. Apalagi yg sekaliber Nancy Pelosi. Mrs. Pelosi hanya ingin "tetap eksis". Muncullah retorika politik itu. Itu biasa. Nancy Pelosi tidak didukung Pentagon. Ia tahu itu. Tapi toh militer AS tetap harus mengawalnya. Sesuai prosedur. Rencana sih boleh2 aja. Realisasi kan tergantung sikon. Mrs. Pelosi tahu. Kedatangannya ke Taiwan justru akan menyulitkan Taiwan. Juga AS. Juga kita.Juga dunia. Ia tahu itu. Ia tidak akan mampir Taiwan. Ia akan "mampir" Indonesia. Makan nasi goreng. Atau soto ayam. Atau keduanya. Soto ayam utk 'lunch'. Nasi goreng buat 'dinner'. Itu lebih baik. Buat semuanya...

Tetap jaga kesehatan.

Salam. Rahayu.

Pryadi Satriana

"Hiburan-hiburan itu mengasyikkan. Jangan ada perang dulu."

Apa pantes seorang Dahlan Iskan menulis seperti ini?

Salam. Rahayu.

Sumber: