Waspada! BMKG Beri Peringatan Cuaca Buruk, Hujan Disertai Angin Kencang

Waspada! BMKG Beri Peringatan Cuaca Buruk, Hujan Disertai Angin Kencang

ILUSTRASI/NET --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu, mengeluarkan peringatan dini terhadap cuaca yang beberapa hari terakhir yang tidak bersahabat.

Dimana hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

"Menurut perkiraan kami (BMKG, red) nampaknya cuaca di wilayah Bengkulu termasuk Rejang Lebong, kembali mengkhawatirkan," sampai Prakirawan BMKG Provinsi Bengkulu, Harits Syahid Hakim.

BACA JUGA:Cuaca Buruk, Nelayan Diimbau Tidak Melaut

Hal ini disebabkan adanya suplai uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Sumatera bagian barat yang signifikan.

Kelembapan udara yang cukup basah dari lapisan bawah hingga atas,  dan juga labilitas udara yang cukup kuat pada atmosfer wilayah Bengkulu.

Ini dapat menyebabkan adanya potensi pembentukan awan hujan di wilayah Bengkulu.

"Oleh karena itu, wilayah Rejang Lebong jadi salah satu daerah yang berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang," terangnya.

BACA JUGA:Lama Tak Dapat Perhatian Pemerintah, Veteran Diundang Bupati dan Gubernur

Adapun potensi lain yang bisa terjadi, waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya.

Yang mana itu dampak dari hujan lebat yang melanda suatu daerah dengan durasi yang lama.

Disisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten RL juga kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar peka dan sadar akan bencana alam yang bisa terjadi.

"Mengingat cuaca beberapa hari ini tidak membaik, kami imbau masyarakat sadar bencana," kata Kalak BPBD Kabupaten RL, Drs Shalahuddin.

BACA JUGA:Lagi Rekap, Bandar Togel Diciduk

Lanjut Kalak, seluruh masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan meningkatkan kehati-hatian. Khususnya masyarakat yang berada di wilayah sekitar aliran sungai, berada di wilayah perbukitan atau lereng bukit dan berada di wilayah dengan kontur tanah yang berpotensi longsor.

"Bencana memang tidak pernah tahu kapan dan dimana terjadi, tapi wilayah-wilayah yang berpotensi lebih besar sangat patut untuk ekstra hati-hati," ujar Kalak.

Lanjutnya, serta masyarakat dapat memeriksa kembali kondisi bangunan rumah tempat tinggal, seperti atap dan tiang-tiang rumah.

Selain itu sambungnya, masyarakat juga harus dapat mengetahui tanda-tanda bencana alam itu akan terjadi.

"Masyarakat harus peka juga terhadap tanda atau sinyal ketika akan terjadi bencana alam," tutupnya.

Sumber: