Merangkak Naik, Harga Kopi Tembus Rp 25 Ribu/Kg

Merangkak Naik, Harga Kopi Tembus Rp 25 Ribu/Kg

DOK/CE Aktivitas salah satu gudang penampungan kopi di Kepahiang--

KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Meski terlambat karena sudah diakhir masa  musim panen, petani kopi di Kepahiang tetap bisa tersenyum bahagia.

Pasalnya, harga komoditi kopi yang menjadi komoditi pertanian andalan dan terbesar bagi masyarakat petani di  Kepahiang saat ini terus berangsur mengalami kenaikan.

Disampaikan H Zurdi Nata SIP, salah seorang pemilik gudang penampungan hasil pertanian terbesar di Kepahiang yang juga diketahui menjabat sebagai Wakil Bupati Kepahiang, jika harga beli kopi petani saat ini tembus  di harga Rp 25 ribu/Kg.

BACA JUGA:Ditetapkan Jadi DPO, Otak Pembobol Sekretariat KKN Diminta Serahkan Diri

BACA JUGA:Upaya Meminimalisir Penyebaran DBD, Gencar Lakukan Gotong Royong di Lokus Sarang Nyamuk

"Dalam  beberapa hari ini harga beli sudah mulai bagus, jika sebelumnya sempat bertahan lama di harga Rp 22 ribu - Rp 23 ribu, sekarang ini kami beli kopi dari petani dengan harga Rp 25 ribu per Kg," sampai Nata.

Harga tersebut tegas Nata, merupakan harga tertinggi untuk komoditi  kopi sejak beberapa tahun sebelumnya.

Karena pada tahun-tahun sebelumnya dan pada awal musim panen tahun ini tambah Nata, belum pernah mencapai harga tersebut.

"Tapi itu untuk kualitas bagus, artinya kadar airnya rendah, tidak banyak kulit atau masuk klasifikasi super," ujarnya.

BACA JUGA:RSUD Curup Selesai Jalani Pemeriksaan, Rheyco: Kami Tinggal Tunggu SIO Diterbitkan

BACA JUGA:Duh.. Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri Dianggurin, Ikhwan: Terkendala Verifikasi Pin

Masih dikatakan Nata, Jika harga kopi akan terus mengalami kenaikan seperti yang terjadi saat ini sudah diprediksi dirinya sejak jauh hari.

Hal ini dikarenakan terjadinya hujan es di Negara Brazil, yang mengakibatkan sebagian besar lahan perkebunan kopi di negara penghasil kopi terbesar dunia itu mengalami kerusakan.

Bahkan sebut Nata, jika waktu untuk melakukan pemulihan pada lahan kopi di negara tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, mencapai 3 sampai dengan 4 tahun kedepan.

"Kami berkeyakinan harga akan terus membaik, karenanya kami selalu mengimbau kepada masyarakat petani kopi kita, untuk dapat selalu menjaga dan memelihara lahan perkebunan kopinya, dan juga meningkatkan kwalitas dan kwantitasny," pungkas Nata.

Sumber: