Dampak BBM, Harga Migor dan Telur Naik

Dampak BBM, Harga Migor dan Telur Naik

ARI/CE Aktivitas pedagang sembako di Pasar Atas Curup. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Sejumlah bahan pokok (Banpok) atau sembako di pasaran saat ini mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga Banpok tersebut merupakan dampak dari harga bahan bakar minyak (BBM) yang belakangan naik.

Hal ini sebagaimana dikatakan Asep (24) salah seorang pedagang di Pasar Atas Curup.

"Setelah pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM, selang beberapa hari kemudian hal itu turut berdampak pada harga banpok yang juga naik," katanya.

BACA JUGA:Timbun Ratusan Liter BBM Subsidi, 3 Warga Kepahiang Diamankan

BACA JUGA:BBM Naik Polisi Gelar FGD

Adapun komoditi banpok yang alami kenaikan harga, Asep menyebutkan diantaranya seperti minyak goreng (Migor) kemasan naik menjadi Rp 15 ribu perliter, yang sebelumnya masih di harga Rp 13 ribu perliter.

Sagu kini Rp 12 ribu, yang mana sebelumnya Rp 11 ribu, dan gula pasir kini Rp 14 ribu yang sebelumnya masih Rp 12 ribu.

"Jelas ketiga komoditi itu naik karena harga BBM naik," sebutnya.

Ini menurutnya, dikarenakan banpok yang ada dipasaran saat ini merupakan barang/stok kiriman dari luar daerah.

BACA JUGA:Buruh Petik Teh Berharap Ada Kenaikan Upah Ditengah Kenaikan BBM

BACA JUGA:Kapolres Salurkan 100 Paket Sembako, Bantuan Warga Terdampak Kenaikan BBM

Yang mana karena harga BBM naik, maka secara otomatis ongkos alias biaya pengiriman barang juga alami kenaikan.

"Dan untung hal itu tidak terjadi pada harga bawang, dimana harga bawang masih normal. Untuk bawang merah Rp 35 ribu perkilo dan bawang putih Rp 24 ribu perkilo," ucapnya.

Kemudian kenaikan harga juga terjadi pada komoditi telur ayam. Disampaikan Ifan (35), seorang pedagang telur di Pasar Atas Curup, harga telur ayam ukuran kecil Rp 50 ribu per karpet, ukuran sedang Rp 54 ribu per karpet, dan untuk ukuran jumbo Rp 55 ribu per karpet.

"Tapi mahalnya harga telur ini bukan dampak dari kenaikan harga BBM, tapi karena pada bulan Agustus lalu ada pencairan PKH, jadi kebutuhan meningkat dan akhirnya harga naik," bebernya.

BACA JUGA:Polres Kawal Penyaluran BLT BBM

BACA JUGA:BLT BBM Mulai Disalurkan

Lanjut Ifan, namun tidak menutup kemungkinan dalam beberapa hari ke depan dampak kenaikan harga BBM juga bisa berimbas dengan komoditi telur.

"Kita tidak pernah tahu, bisa saja nanti harga telur naik. Karena telur-telur yang dijual ini adalah telur kiriman dari luar daerah. Kalau BBM naik, sudah pasti ongkos kirim juga naik," ujarnya.

Sementara itu, untum harga daging ayam pantauan wartawan di Pasar Atas Curup masih tergolong stabil. Dikatakan SL, pedagang daging ayam.

Meski harga BBM sudah alami kenaikan harga lebih dari sepekan lalu, namun harga daging ayam sejauh ini masih normal di angka Rp 35 ribu perkilonya.

"Kalau untuk daging ayam masih normal-normal saja, tidak ada kenaikan harga," singkatnya.

Sumber: