16 Balita Alami Kasus Stunting

16 Balita Alami Kasus Stunting

ILUSTRASI/NET--

LEBONG, CURUP EKSPRESS.COM - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sukau Datang mencatat ada sebanyak 16 balita dalam wilayah kerjanya yang mengalami kasus stunting. Bahkan belasan balita diketahui tersebar di setiap desa di Kecamatan Tubei. 

Hal ini diakui Kepala Puskesmas Sukau Datang Kecamatan Tubei, Subek.

"Iya, untuk di wilayah kerja Puskesmas kita temukan ada 16 balita yang mengalami stunting," kata SubekDiakui Subek, belasan balita yang mengalmi kasus stunting berdasarkan hasil survei gizi yang dilakukan petugas puskesmas bersama pihak ketiga Tim Inovator dari pusat yang turun langsung secara door to door ke rumah warga.

BACA JUGA:Maling, 2 Warga Diciduk Polisi

BACA JUGA:Rp 18 Miliar Penyertaan Modal PDAM Kandas

 Menurut Subek, tingginya jumlah kasus stunting pada wilayah kerjanya tersebut karena masih kurangnya kesadaran masyarakat khusunya para ibu hamil untuk mendatangi kegiatan posyandu. Kemudian faktor lainnya juga berpengaruh terhadap kondisi ekonomi. 

"Ada beberapa faktor penyebab yang membuat tingginya kasus stunting tersebut, seperti kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pemberian makanan bergizi serta masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk hadir dalam kegiatan posyandu," terangnya.

BACA JUGA:Sunardi MTPd, Guru Penggerak Angkatan Ke V

BACA JUGA:SDN 77 Rejang Lebong, Laksanakan PAS 4 Desember

Dijelaskan, upaya pencegahan dan penurunan kasus stunting dilakukan setiap bulannya melalui kegiatan posyandu, seperti penimbangan berat badan, pemberian vitamin. Tak hanya itu, untuk pencegahan dan penurunan stunting juga perlu dilakukan adalah adanya konvergensi aksi nyata. Karena pencegahan dan penurunan stunting dibutuhkan komitmen bersama dari semua pihak, terutama para orang tua anak itu sendiri. 

"Kegiatan posyandu sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil, balita, hingga bayi. Alhamdulillah, setelah belasan kasus stunting ditemukan antusias masyarakat mengikuti posyandu sudah mulai tinggi," sampainya.

BACA JUGA:Mau Umrah? Ini Besaran Biayanya

BACA JUGA:Pemkab Lebong Target Produksi Padi Baru 88 Persen

Subek menambahkan, selain kasus stunting juga terdapat 1 kasus balita mengalami gizi kurang yakni di desa Danau kecamatan Tubei, karena lahir dengan berat badan yang sangat rendah.

"Kalau temuan kasus gizi buruk nihil, tapi gizi kurang ada 1 kasus di desa Danau," tutupnya.

Sumber: