Anggaran Habis, Pemangkasan Pohon Terhenti
NICKO/CE Penebangan pohon yang dilakukan pihak DLH Rejang Lebong--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Program pemangkasan pohon yang beberapa waktu lalu dilakukan oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rejang Lebong nampaknya harus terhenti.
Hal itu lantaran anggaran untuk pelaksanaan pemangkasan pohon yang disediakan melalui APBD tidak cukup untuk digunakan sampai pemangkasan mencapai target.
Disampaikan Plt Kepala DLH Rejang Lebong Dhendi Novianto SKM melalui Pedal Sub Koordinator Pemeliharaan Lingkungan Hidup Desi Masita ST MLing, saat ini pemangkasan pohon yang sudah dilakukan sesuai dengan titik yang sudah ditentukan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong baru sekitar 75 persen.
Namun dengan habisnya anggaran yang tersedia, pihaknya harus berhenti terlebih dahulu melanjutkan pemangkasan pohon sampai anggaran untuk pemangkasan pohon tersebut kembali dianggarkan.
BACA JUGA:Penerima Beasiswa Prestasi
BACA JUGA:Soal Data TKS Belum Cairkan BSU, OPD Menduga Salah Input
"Sejauh ini pemangkasan pohon yang kita laksanakan sudah sekitar 75 persen, tinggal beberapa titik lagi yang memang pohon-pohonya belum dipangkas. Namun karena terbatasnya anggaran yang tersedia, kami tidak bisa melanjutkan pemangkasan. Dimana anggaran yang tersedia sendiri, itu digunakan untuk operasional seperti membeli bahan bakar dan makan para petugas yang bekerja, serta operasional lainnya," sampai Desi.
Dikatakan Desi, untuk melanjutkan kembali pemangkasan pohon yang dilakukan. Pihaknya memperkirakan baru bisa dilaksanakan pada tahun 2023 mendatang, mengingat anggaran untuk pemangkasan pohon baru bisa dianggarkan kembali di tahun 2023 tersebut.
Namun dirinya juga menjelaskan, pemangkasan pohon bisa dilanjutkan kembali sesuai dengan intruksi dari kadis, baik itu operasional yang digunakan menggunakan anggaran lain yang tersedia maupun menggunakan anggaran pribadi terlebih dahulu.
BACA JUGA:Ratusan Personel Gabungan Amankan Nataru
BACA JUGA:Pelayanan Publik RL Standar Nasional, Bupati: Harus Ditingkatkan Terus
"Yang jelas kami menunggu intruksi dari kadis saja, terlepas dari anggaran yang disediakan baru akan direalisasikan di tahun 2023 mendatang," ucapnya.
Meski demikian Desi mengatakan, meskipun saat ini pihaknya berhenti terlebih dahulu melakukan pemangkasan pohon, pihaknya akan tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat Rejang Lebong untuk berhati-hati saat melewati pohon-pohon yang sudah tua dan memungkinkan bisa roboh sewaktu-waktu, khususnya didaerah yang merupakan target pemangkasan pohon.
"Kami akan tetap melakukan sosialisasi dan turun langsung kemasyarakat, untuk mengingatkan agar masyarakat dapat selalu berhati-hati saat melewati daerah yang banyak pepohonan. Serta kami juga akan melakukan pemantauan secara berkala, terhadap pohon-pohon yang sudah ditargetkan untuk dipangkas," tukas Desi.
Sumber: