Soal Migor Langka dan Mahal, Ini Langkah Disperindagkop UKM

Soal Migor Langka dan Mahal, Ini Langkah Disperindagkop UKM

DOK/CE Samsul Bahri--

"Atau bisa juga ada pasar murah untuk kendalikan inflasi. Tapi tetap ini akan mengacu dari instruksi Kemendagri, karena seperti subsidi sembako tahun lalu kita dapat dana transfer umum (DTU) dari pusat," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, ara pedagang di Pasar Atas Curup Kabupaten Rejang Lebong mengeluhkan kelangkaan migor yang terjadi di Kota Curup.

BACA JUGA:SPAN-PTKIN Dibuka Sampai Kapan, Ini Penjelasan Kampus IAIN Curup

BACA JUGA:719 Perangkat Desa Sudah Terdaftar JKN

Pasalnya saat ini sejumlah pedagang tersebut saat ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan migor yang akan mereka jual kembali.

Salah satu Pedagang Pasar Atas Curup,Dian (53) warga Iskandar Ong Curup, yang mengaku kesulitan untuk mencari migor.

Bahkan menurutnya di tempat biasanya membeli migor tersebut sudah tidak tersedia kembali migor tersebut.

"Untuk saat ini, migor di Curup ini sudah mulai langka untuk dicari, bahkan jika pun ada yang menjual harganya  juga saat ini sudah cukup lumayan mahal," ujar Dian.

BACA JUGA:RL Bakal jadi Tuan Rumah HGN dan HUT PGRI ke 79 Provinsi Bengkulu, Ini Persiapan PGRI

BACA JUGA:5 WBP Jalani Asimilasi di Rumah

Dimana harga migor sebelumnya, mulai Rp 13 ribu - 15 ribu per liter, saat ini sudah diangka Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per liter.

Sumber: