Permintaan Pasar Rendah, Harga Komoditas Cabai Anjlok Jelang Lebaran
Aziz/CE Para petani usai memetik cabai hijau miliknya.--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Menurunnya harga beli cabai di kalangan para petani di Kabupaten Rejang Lebong dikarenakan rendahnya permintaan pasar untuk komoditas cabai tersebut.
Karena saat ini sejumlah wilayah kepulauan Sumatra sendiri sudah dibanjiri oleh cabai tersebut sehingga membuat permintaan pasar berkurang.
BACA JUGA:Petani Menangis Harga Cabai Anjlok hingga Rp 8 Ribu/Kg, Ini Penyebabnya!
BACA JUGA:Kasus Koperasi Sehati, Jaksa Siapkan 2 JPU
Seperti Halnya dialami oleh Supandri (43) yang akrab disapa (Cak Pandri) merupakan pengusaha yang bergelut di bidang jual beli hasil pertanian masyarakat di Desa IV Suku Menanti Kecamatan Sindang Dataran yang biasanya mengisi permintaan pasar yang ada di pasar – pasar besar di wilayah Sumatera seperti halnya, pasar Bangko, pasar Palembang, Pasar Tebing Tinggi dan juga pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan yang mengatakan.
BACA JUGA:Calon Anggota KPU Rejang Lebong, Bawaslu Hingga Wartawan Lolos 20 Besar, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Ini 20 Nama Calon Anggota KPU Kabupaten Kepahiang Lolos Seleksi Tertulis dan Tes Psikologi
Sejak masuk puasa 4 permintaan pasar terkait komoditas cabai tersebut sudah mulai berkurang, bahkan harga belinya hanya berkisar dengan harga Rp 10 ribu setiap kilogramnya untuk cabai rawit merah, dan Rp 12 ribu untuk cabai rawit hijau, serta Rp 13 ribu untuk cabai merah panjang.
“Untuk harga komoditas cabai sendiri sudah mengalami penurunan harga sejak 4 hari setelah masuk bulan puasa, setelah sebelumnya pada menjelang puasa sudah pernah mencapai harga Rp 28 ribu untuk setiap kilogramnya ,” ujar Supandri.
BACA JUGA:Daftar Nama 20 Besar Calon Anggota KPU Kabupaten Rejang Lebong, Cek Disini..
Dikatakan Pandri bahwasanya kebanjiran cabai di pasaran tersebut di mulia sejak beberapa waktu lalu setelah sejumlah pasar yang biasanya menjadi tempatnya menjual hasil tani tersebut, mendapatkan kiriman cabai dengan jumlah besar dari Kabupaten Manna sehingga mengalami banjir dan membuat anjlok harganya.
“Biasanya kenaikan harga sejumlah komoditas hasil pertanian, seperti sayur – sayuran, cabai, tomat akan terjadi pada saat menjelang lebaran Idul Fitri, yang dimulai sejak sepuluh hari menjelang lebaran, akan tetapi sampai saat ini sejumlah harga masih belum mengalami kenaikan,” jelasnya.
BACA JUGA:SMPN 44 Rejang Lebong, Butuh Penambahan Ruangan
Sumber: