CATAT! Ini Tips BKSDA Saat Bertemu Beruang!

CATAT! Ini Tips BKSDA Saat Bertemu Beruang!

ILUSTRASI/NET Beruang--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Belum lama ini keberadaan beruang madu muncul kembali di area perkebunan warga Desa IV Suku Menanti Kecamatan Binduriang.

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) l Bengkulu memberikan tips bagi warga yang bertemu beruang saat sedang berkebun.

Dikatakan Kepala Seksi (Kasi) BKSDA SKW I Bengkulu, Said Jauhari, hal yang paling utama bagi masyarakat ketika berpapasan dengan beruang madu ialah dengan membiarkannya lewat.

BACA JUGA:

"Tipsnya sederhana sekali, pada saat kita berpapasan dengan satwa liar berupa beruang madu di kebun misalkan, maka biarkan saja dia lewat dan melintas. Sebab umumnya mereka hanya mencair makan," jelasnya.

Selain itu lanjut dia, warga yang bertemu beruang di perkebunan selain membiarkannya lewat juga disarankan untuk perlahan menghindar dan menjauh dari posisi si beruang.

"Jadi menghindar saja, karena beruang itu tidak ada maksud untuk mengganggu warga," ujarnya.

Menurut Said, kemungkinan pasokan makanannya di dalam hutan sudah berkurang atau menipis sehingga beruang turun ke perkebunan warga untuk mencari makan.

"Dan mungkin saja di kebun masyarakat itu banyak makanan kesukaannya yakni buah-buahan seperti nangka dan umbut kelapa, jadi beruang itu masuklah ke area perkebunan masyarakat untuk mencari makan, bukan mengganggu," terangnya.

Tapi mengapa beruang itu sampai menyerang manusia, ia mengatakan, karena di satu momen beruang merasa tersudut dan terpojok dengan adanya kehadiran manusia.

BACA JUGA:

Sehingga sebagai bentuk pertahanan diri, beruang tersebut menyerang manusia yang ditemuinya.

"Karena merasa terjebak dengan kehadiran warga di kebun, itulah akhirnya beruang menyerang sebagai bentuk pertahanan diri. Dan sebenarnya juga ketika beruang itu sudah dapat makan, ya dia akan kembali lagi ke dalam hutan, bukan mendiami kebun itu," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, BKSDA SKW I Bengkulu menyebut, bahwa konflik atau interaksi negatif yang terjadi antara beruang dan manusia di wilayah Kabupaten Rejang Lebong sudah terjadi sebanyak 3 kali.

Sumber: