Penggalangan Dana PGRI RL Kumpulkan Rp 5 Juta
Dok/ce M Amrin MPd Ketua PGRI Rejang Lebong. --
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Rejang Lebong melaksanakan penggalangan dana untuk membantu pembiayaan operasi mata guru olahraga SMAN 7 Rejang Lebong Drs Zaharman (58) yang mengalami penganiayaan oleh wali murid di sekolahnya pada Selasa (1/8).
Adapun yang berhasil terkumpul dalam penggalangan dan tersebut sebesar Rp 5.000.000 yang langsung diserahkan kepada korban saat menjenguk korban di yang di rawat di RS AR Bunda Lubuklinggau pada Rabu (2/8) kemarin.
BACA JUGA:
- Anak Pelaku Penganiayaan Guru SMA Diperiksa, Begini Pengakuannya kepada Polisi
- Kasus Guru Dianiaya Wali Murid Hingga Mata Pecah, Begini Pernyataan Sikap PGRI Bengkulu
Ketua PGRI Kabupaten Rejang Lebong, M Amrin MPd mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas sesama profesi guru.
Selain itu pihaknya juga siap untuk mendampingi korban untuk bisa mendapatkan perlindungan hukum melalui Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) PGRI Provinsi Bengkulu.
"Beliau merupakan guru SMA sehingga lembaga bantuan hukumnya melalui PGRI Provinsi Bengkulu, akan tetapi karena berada di Kabupaten Rejang Lebong tentunya kamu juga siap untuk mendampingi korban untuk mendapatkan perlindungan hukum," ujar Amrin.
Dikatakan Amrin adapun penggalangan dana tersebut secara langsung, yang mana bentuk penggalangan dana tersebut prinsipnya sukarela tanpa adanya paksaan.
BACA JUGA:
- LENGKAP!! Begini Kronologis Kejadian Penganiayaan Guru Versi Sekolah, Pelaku Sempat Dicegah Masuk
- Guru SMA Dianiaya, GP Ansor Rejang Lebong Ngaku Prihatin
"Kami juga membuka open donasi untuk membantu keringanan biaya pengobatan mata Zaharman yang harus di operasi dan dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, jika adanya yang berminat membantu bisa melalui nomor rekening PGRI Rejang Lebong 0020103000035 ataupun bisa langsung menghubungi pengurus PGRI Rejang Lebong " jelas Amrin.
Dalam lain kesempatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Rejang Lebong Rezza Pakhlevi SH MM mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa salah seorang guru di wilayah Kabupaten Rejang Lebong tersebut, dan menyayangkan kejadian tersebut dapat terjadi.
"Walaupun saat ini SMA dan SMK bukan lagi menjadi binaan Dinas Dikbud Kabupaten, namun rasa kebersamaan dan solidaritas kependidikan sepertinya saat ini sedang diuji, saya sangat prihatin dan ikut kecewa terhadap peristiwa tersebut, Saya berharap supa permasalahan ini perlu secepatnya dievaluasi dan perlu menjadi perhatian kita semuanya, baik siswa, wali murid, guru/sekolah, masyarakat, dunia usaha dan pemerintah," tutur Rezza.
Rezza mengatakan bahwa pihaknya berharap semua stakeholder bisa bergandengan tangan untuk mencegah kejadian yang mengintimidasi dunia pendidikan terulang kembali.
"kami mohon kiranya kedua belah pihak dapat menahan diri agar tetap menjaga stabilitas ketentraman sambil menyerahkan kasus ini kepada yg berwenang," terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum Komunitas Peduli Pendidikan (KP2) Rejang Lebong, Helmi SS MPd juga menyatakan sikap mengutuk keras tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum wali murid terhadap salah seorang guru olahraga di SMAN 7 Rejang lebong, dan pihaknya juga mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut, serta mengharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong bersama unsur Forkompinda dapat melakukan langkah-langkah konkrit untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering terjadi terutama terkait dengan jaminan keamanan terhadap guru dalam melaksanakan tugas di wilayah tersebut.
Sumber: