Mayoritas Penduduk Asli Kabupaten Kepahiang Didominasi Suku Rejang
Salah satu hal yang menjadi icon di Kepahiang (Tugu Kopi)-NICKO/CE-
Meski demikian dikatakannya,sebagai penduduk asli dirinya tetap bangga dengan keragaman budaya dan bahasa yang berbeda.
"Tak jadi masalah siapapun bisa tinggal di Kabupaten Kepahiang. Mau dari manapun, mau imigran ataupun asli kelahiran, yang punya keinginan memajukan Kepahiang, itulah orang Kepahiang. Kita tetap harus menerima budaya yang beragam, tetapi harus bangga dengan budaya di Kepahiang," Ujarnya.
BACA JUGA: Asal-Usul Nama Hutan Konak di Kepahiang Menurut Emong Suwandi (Sejarawan Kepahiang)
Edwar juga menjelaskan, pendidikan dan kesadaran akan budaya harus mulai dipupuk sejak dini, karena awalnya Kepahiang ini dibangun dengan kemajemukan.
Tidak memandang lagi dari mana asal kelahiran.
Jika jiwanya sudah merasa punya tanggung jawab untuk kemajuan Kepahiang, silahkan menetap di Kabupaten Kepahiang.
"Mari sama-sama kita majukan Kabupaten Kepahiang ini," ajaknya.
Selain itu Edwar juga mengharapkan, di tengah keanekaragaman suku yang tinggal di Kabupaten Kepahiang.
Pemuda-pemudi Kepahiang juga diharapkan agar terus semangat dalam mengembara mencari pengalaman.
"Saat ini sudah banyak pemuda-pemudi kepahiang yang sedang tekun dengan pendidikan, pengalaman. Jadi pesan saya carilah ilmu sebanyak-banyaknya, pengalaman, nanti kalau sudah selesai masa mencari jangan lupa pulang ke Kepahiang, amalkan ilmu dan pengalamannya, majukan Kepahiang bersama," tutupnya.
Sejarah suku Rejang masuk Bengkulu
Suku Rejang merupakan salah satu suku tertua di Sumatera yang mendiami sebagian wilayah Provinsi Bengkulu saat ini.
Sumber: