Kebun Bunga Ibu Tien Soeharto Ibaratkan Berada di Atas Awan dan Berupa Hamparan Ratusan Hektar
net. Lokasi Desa Mangkurajo Lebong Selatan dari Kejauhan--
CURUPEKSPRESS.COM - Kebun bunga yang dimiliki ibu Tien Soeharto atau Bu Tien di Desa Mangkurajo Kecamatan Lebong Selatan Kabupaten Lebong diperkirakan ratusan hektar dalam satu hamparan yang indah. Saking indahnya, apabila waktu sore dan pagi hari di lokasi kebun bunga ini serasa berada di atas awan.
Seperti yang dituturkan Alex (45) warga Desa Mangkuharjo jika lahan yang pernah menjadi bekas kebun bunga milik keluarga cendana tersebut ratusan hektar. Terlebih lagi jika digabungkan dengan lahan yang lainnya.
"Saya yang pernah melihat bekas kebun bunga disana itu sangat luar, hamparan yang bagus itu, ada puluhan hektar, jadi tidak salah jika menjadi kebun bunga di sana," sampainya.
BACA JUGA:
- Jejak Abadi Ibu Tien Soeharto: Relevansi Sebuah Warisan dalam Indonesia Modern
- Kumpulan Fakta Mengenai Bekas Kebun Bunga Ibu Tien di Mangkurajo
Dikatakannya, jika lahan bekas kebun bunga tersebut memang sangat bagus. Sehingga sangat wajar kala itu menjadi kebun bunga, dan salah satu daya tarik juga jika lokasi ini disebut - sebut menjadi desa di atas awan.
Cukup banyak juga yang berkunjung kesana untuk sekedar melihat pesona, lokasi yang pernah menjadi lahan bekas kebun bunga milik istri presiden RI, Tien Soeharto tersebut.
"Banyaklah yang sering kesini, memang secara pemandangan bagus," jelasnya.
BACA JUGA:
- Jejak Sejarah Tien Soeharto: Perjalanan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang Penuh Tantangan
- Mengenang 27 Tahun Meninggalnya Tien Soeharto, Astana Giribangun dan Wisata Bersejarah yang Penuh Makna
Namun perihal tanaman apa yang ada dalam kebun bunga pada saat itu, tidak ada yang dapat menjelaskan. Hanya saja dari penuturan orang tuanya dan cerita orang terdahulu, hanya menceritakan memang ada bekas kebun bunga milik keluarga presiden Soeharto yakni Tien Soeharto atau yang akrab disapa Ibu Tien.
Dan untuk saat ini lahan bekas kebun bunga tersebut sebagian sudah dikuasai oleh masyarakat desa setempat, untuk dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan kopi.
"Banyak warga desa setempat yang membuat lahan kebun, banyak juga warga dari desa lain yang sampai kesana menggarap lahan," ujarnya.
Sumber:
- Share:
