Yuk Berwisata Sejarah ke Museum Rumah Bundar Kalimantan Utara

Yuk Berwisata Sejarah ke Museum Rumah Bundar Kalimantan Utara

Yuk Berwisata Sejarah ke Museum Rumah Bundar Kalimantan Utara--

 

NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Kalimantan Utara salah satu daerah yang juga memiliki sejarah peperangan dunia II. Untuk mengetahui dan melihat saksi bisu adanya peperangan di Kalimantan Utara, asal bisa mengunjungi objek wisata sejarah yang ada di Kota Tarakan.

Tepanya dijalan Danau Jempang yakni Museum Rumah Bandar, yang dahulunya menjadi lokasi bemukim dan tempat tinggal tentara australia. 

Museum yang satu ini memang menjadi salah satu wisata budaya untuk peninggal sejarah peperangaan. Dibangun tahun 1945 oleh tentara Australia, sebagai tempat tinggal, dengan bangunan yang kokoh, serta dengan atas yang dibuat membentuk setengah lingkaran.

Dan menjadi bermukim utama oleh tentara Australia, yang kala itu berhasil menduduki Kalimantan Utara, dengan mengalahkan tentara Jepang. 

Selain itu, ada juga peninggalan yang temasuk dalam sejarah adalah perumahan staf BPM, Klenteng, Masjid, dan lain-lain.

BACA JUGA:Objek Wisata Bersejarah di Lampung Kunjungi Taman Purbakala Pugung Raharjo

BACA JUGA: Ini Daftar Lengkap Harga Tiket Masuk TMII, Wisata Peninggalan Ibu Tien Soeharto

Museum Rumah Bundar, saat ibu menjadi museum yang mengoleksi sejumlah barang peninggalan perang dunia ke II yang mereka rawat secara rapi dan tertata di dalam lemari kaca, dan dikelola oleh pemerintah setempat. Datang kesini anda bisa melihat sejumlah barang yang berasal dari perang dunia ke dua,  mulai dari, sepatu, senjata api, termasuk peluru tentara Jepang kala itu.

Terdapat juga sepihan pesawat tempur kala itu, yang mana saat ini masih terdapat  baling-baling pesawat tempur di kala itu. 

Dengan desain dan bentuk rumah yang setengah lingkaran ditambah dengan sejumlah barang peninggalan perang dunia ke II berhasil memikat masyarakat yang ingin tahu, baik lokal atau mancanegara. Dimana objek wisata yang satu ini memang sangat dikenal di Kalimantan Utara. 

Objek wisata yang satu ini menjadi wisata histori tersendiri, untuk penduduk Kalimantan Utara yang kala itu, yang ikut berjuang memerdekakan Republik Indonesia (RI).

Sumber: