Sejarah Wabah Penyakit Menyerang Kerajaan Pat Petulai, Gagal Panen dan Ternak Mati

 Sejarah Wabah Penyakit Menyerang Kerajaan Pat Petulai, Gagal Panen dan Ternak Mati

Sumber foto @data dosen senusantara, suasana masyarakat suku Rejang zaman dulu.-ist-

Untuk diketahui Kerajaan Pat Petulai adalah kerajaan besar di wilayah Bengkulu. Kerajaan ini dibangun oleh 4 anak yang merupakan keturunan dari kerajaan Majapahit yang melegenda se nusantara Indonesia.

Keturunan Majapahit ini antara lain Ajai Bitang di Dusun Pelabai (Pelabi) Lebong (Marga Suku IX sekarang), Ajai Begeleng Mato di Kutai Belek Tebo Lebong (Marga Suku VIII sekarang), Ajai Siang di Dusun Siang Lekat Lebong (Marga Jurukalang) dan Ajai Tiak Keteko di Dusun Bandar Agung Lebong (Marga Suku IX sekarang).

Diketahui, nama Kerajaan Pat Petulai sendiri berasal dari kata Pat Petu Loi yang artinya Empat Pintu Besar. Tanah Rejang dulunya bernama Renah Sekalawi dan telah diduduki oleh Bangsa Rejang.

Saat itu rajanya memiliki gelar Ajai, yang dipercayai untuk memimpin sekelompok manusia. 

Namun, lama kelamaan dari keempat Ajai dan tempat tersebut, rakyat masing-masing terus berkembang, maka keempat Ajai dari empat daerah ini bersepakat mengadakan rapat untuk menentukan batas kekuasaan masing-masing daerah, yang akhirnya disebutlah dengan nama Jang Pat Petuloi. 

BACA JUGA: Sosok Puteri Selangkah Kerap Menampakkan Diri, Legenda Batu Menangis di Wisata Suban Air Panas Curup

Kerajaan Pat Petulai di Tanah Rejang itu runtuh pada abad ke-14. Dimana kala itu Kerajaan Pat Petulai kalah berperang dengan Kerajaan Inggris pada zaman itu.

Setelah berakhirnya zaman Ajai, kemudian timbul zaman Biku/Bikau (Biksu). Sekitar abad ke 12 atau 13 atau sekitar 600 dan 700 tahun lalu datanglah keempat Biku ini ke Renah Sekalawi (Lebong) dari Kerajaan Majapahit.

 

 

 

Sumber: