Hari Pertama Puasa, Warga Serbu Pasar Takjil Bang Mego Curup

Hari Pertama Puasa, Warga Serbu Pasar Takjil Bang Mego Curup

Suasana pasar takjil di Pasar Bang Mego Curup, sore kemarin.-Ari/CE-

CURUPEKSPRESS.COM - Menjelang waktu berbuka puasa hari pertama pada bulan Ramadan 1445 Hijriah / 2024 Masehi. Pasar Ramadan atau Pasar Takjil Bang Mego banyak dipenuhi para pedagang. 

Pantauan curupekspress.com di Pasar Ramadan Bang Mego tampak menyajikan banyak hidangan beragam menu takjil, mulai dari makanan hingga minuman. Ada sebanyak puluhan stand pedagang menjajakan aneka menu buka puasa seperti gorengan, kue, es buah, es sirup, hingga sayur masakan.

BACA JUGA:Tips Agar Tetap Mendapatkan Nutrisi Selama Puasa Ramadhan

Seperti salah satu pedagang kurma di Pasar Ramadan Bang Mego, Ujang menuturkan, di hari pertama puasa ini antusiasme masyarakat untuk memburu takjil cukup ramai.

"Kalau dilihat dari antusias masyarakat cukup ramai, cuma kalau dari peragang yang jualan ini sedikit kurang dari tahun lalu," ujarnya.

BACA JUGA:Manfaat Puasa Ramadhan untuk Kesehatan Tubuh Kita

Hal senada juga dikatakan pedagang es buah, Linda, yang mana menurut dia untuk hari pertama pedagang yang berjualan belum seramai tahun lalu. Tetapi dalam satu dua hari ke depan kemungkinan akan bertambah.

"Karena mungkin banyak pedagang yang belum tahu, tapi besok rasanya akan ada lebih banyak pedagang yang berjualan di lokasi Pasar Ramadan Bang Mego ini," beber dia.

BACA JUGA:Tips Berpuasa bagi Penderita Maag agar Lancar dan Nyaman

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Rejang Lebong, Dra Upik Zumratulaini MSi yang dikonfirmasi mengatakan, jika lapak Pasar Ramadan di Bang Mego untuk hari pertama baru laku sekitar 30 lapak saja. Hal itu diakuinya masih tergolong sepi.

"Dari pantauan kami mungkin baru ada sekitar 20 sampai 30 lapak yang terisi oleh pedagang di Pasar Ramadan Bang Mego, belum ramai yang mengisi," ungkapnya.

BACA JUGA:Ini 4 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Dapil 5 Kepahiang

Lanjut dia, setiap lapak di pasar tersebut dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 200 ribu per lapaknya. Yang mana dana itu akan menjadi bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Rejang Lebong.

"Biaya per lapak nya itu masih sama seperti tahun kemarin sesuai dengan Perda," singkatnya. 

Sumber: