Kenapa Kita Bisa Stres Meski Hidup Terlihat Bahagia? Ternyata Ini Alasannya

Kenapa Kita Bisa Stres Meski Hidup Terlihat Bahagia? Ternyata Ini Alasannya

ILUSTRASI/NET--

CURUPEKSPRESS.COM - Stres sering kali dikaitkan dengan kehidupan yang penuh tekanan atau masalah. Namun, ada kalanya seseorang merasa stres meskipun hidupnya tampak bahagia, bisa makan enak, hidup tanpa banyak beban, dan tanpa tuntutan karir yang memberatkan. 

Lalu, mengapa stres tetap muncul hingga mengganggu kesehatan, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, masalah pencernaan, atau hilangnya nafsu makan? Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai fenomena ini.

1. Faktor Internal: Psikologis dan Emosional

Stres bisa muncul dari dalam diri sendiri, meski tidak ada tekanan dari luar.

Overthinking atau pikiran berlebihan sering menjadi penyebab utama. Kadang, kita menciptakan tekanan sendiri dengan terus-menerus memikirkan hal-hal kecil yang seharusnya tidak menjadi masalah besar.

Perasaan hampa atau kehilangan makna juga bisa memicu stres. Hidup tanpa tujuan atau tantangan terkadang justru membuat seseorang merasa kosong meskipun secara materi atau lingkungan semuanya terlihat baik.

Tekanan emosional yang tersembunyi, seperti rasa bersalah, trauma, atau ketakutan yang tidak disadari, dapat menumpuk dan menyebabkan stres tanpa pemicu yang jelas.

BACA JUGA:Manfaat Mindfulness untuk Mengurangi Stres di Era Digital

BACA JUGA:Buah Matoa : Kaya akan Manfaat yang Jarang Orang Ketahui, Salah Satunya Mampu Turunkan Stres!

 

2. Ketidakseimbangan Hormon

Hormon memiliki peran penting dalam regulasi emosi dan kesehatan tubuh. Ketidakseimbangan hormon, seperti peningkatan hormon stres (kortisol), dapat mengganggu fungsi tubuh, termasuk siklus menstruasi dan pencernaan. 

Selain itu, stres sering kali berhubungan dengan kondisi kesehatan mental seperti kecemasan ringan atau depresi yang tidak selalu terasa secara emosional tetapi memengaruhi fisik.

3. Faktor Fisiologis

  • Kurang olahraga atau aktivitas fisik: Tubuh membutuhkan aktivitas untuk melepaskan hormon bahagia (endorfin). Jika tubuh jarang bergerak, stres lebih mudah muncul karena tubuh tidak memiliki cara alami untuk melepas ketegangan.
  • Kurang tidur atau pola tidur yang buruk: Tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih rentan terhadap stres. Kelelahan fisik sering kali memengaruhi kestabilan emosi.
  • Kekurangan nutrisi penting: Kurangnya asupan zat besi, vitamin D, atau magnesium dapat memengaruhi suasana hati, tingkat energi, dan fungsi tubuh secara keseluruhan.

Sumber: