Bulog Mulai Lakukan Survei Penyerapan Gabah dan Beras

Bulog lakukan pengecekan kualitas gabah di heller mitra.- Dok/Humas Bulog-
CURUPEKSPRESS.COM - Meski target penyerapan gabah dan beras belum ditetapkan secara rinci oleh Kanwil Bulog Provinsi Bengkulu. Perum Bulog KC Rejang Lebong saat ini tengah melakukan survei lebih awal terkait penyerapan gabah dan beras lokal di 3 kabupaten, yakni Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, dan juga Lebong.
"Untuk sementara ini kami sudah melakukan survei potensi panen, inventarisir penggilingan calon mitra, dan melakukan pembelian beras dari healer sesuai arahan berdasarkan keputusan Kepala Bapanas. Kalau untuk target berapa yang diserap, kami hanya menunggu saja informasinya," ujar Pemimpin Cabang (Pinca) Perum BULOG KC Rejang Lebong, A Musalim Yudha.
BACA JUGA:Dukung Swasembada Pangan, Bulog RL Siap Maksimalkan Penyerapan Gabah dan Beras
BACA JUGA:Serap Beras dan Jagung Petani, Bulog Rejang Lebong Butuh Penambahan Gudang Penyimpanan
Dia mengatakan, belum lama ini pihaknya memulai pemantauan gabah dan beras di daerah Kabupaten Lebong. Hal itu dikarenakan, para petani beras di Kabupaten Lebong sedang panen raya. Diaman kata dia, sudah ada tim survei untuk mengecek kualitas beras dan gabah di wilayah tersebut. Ada 5 penggilingan yg sudah ditunjuk untuk menjadi mitra penyerapan gabah dari Lebong.
"Dari hasil survei yang kita lakukan, minggu ini rencananya hasil panen di Lebong akan dikirim ke gudang BULOG. Kami juga sudah kerjasama dengan Distan/PPL dan Koramil TNI AD, untuk terus monitor pergerakan harga gabah/beras setiap harinya. Namun saat ini, penyerapan gabah dan beras di Lebong terkendala cuaca yang kerap turun hujan," singkatnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Produktifitas, Bulog RL perketat Penerimaan RPK
BACA JUGA:Bulog Rejang Lebong Siapkan Stok 782 Ton Beras, Untuk Jatah 3 Bulan
Diberitakan sebelumnya, guna mendukung dan mensukseskan program swasembada pangan yang diprogramkan Presiden Prabowo Subianto, Perum Bulog KC Rejang Lebong siap memaksimalkan penyerapan gabah dan beras lokal di 3 kabupaten sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. Hal ini pun tertuang dalam keputusan Kepala Bapanas RI No 02 Tahun 2025, tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras.
Untuk target di Provinsi Bengkulu sendiri, BULOG harus menyerap minimal sebanyak 157 ton gabah dan 200 ton beras lokal selama satu tahun penuh. HPP yang sudah ditetapkan oleh Bapanas, untuk Gabah Kering Panen (GKP) di Petani Rp 6.500/Kg, untuk Gabah Kering Panen (GKP) di Penggilingan Rp 6.700/Kg, keduanya maksimal kadar air 25 persen, dan maksimal kadar hampa 10 persen.
BACA JUGA:Tahun 2024, Jumlah RPK Bulog RL Meningkat, Total Ada 332 RPK
Sumber: