Dema IAIN Curup Soroti Pemangkasan Anggaran Pendidikan

Aldo--
CURUPEKSPRESS.COM - Pemangkasan anggaran pendidikan yang dilakukan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih, nampaknya menimbulkan pro kontra dari berbagai pihak. Baik itu dari kalangan peduli pendidikan, hingga kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia yang ikut menyorotinya. Termasuk para mahasiswa yang ada di wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
Seperti yang disampaikan Ketua Dema IAIN Curup Aldo, dia menyadari beberapa hari ini Indonesia memang digemparkan dengan kebijakan Efisiensi anggaran yang di lakukan oleh Presiden Indonesia. Alasan pengurangan anggaran pendidikan itu lantaran penerintah lebih memprioritaskan program utama Makan Bergizi Gratis (MBG).
BACA JUGA:IAIN Lakukan Verifikasi Data PDSS SPAN PTKIN IAIN Curup
BACA JUGA:Dapat Kucuran Dana Rp.67 Miliar, IAIN Bangun RKT Tahun Ini
Dimana dengan adanya pemangkasan tersebut dia mengkhawatirkan, akan berimbas kepada Beasiswa KIP-K dan naiknya UKT di setiap kampus yang ada di Indonesia.
"Menurut kami, kebijakan pemangkasan anggaran di bidang pendidikan tidak tepat, dan bisa menimbulkan gejolak di berbagai sektor. Salah satunya akan banyak mahasiswa yang putus kuliah karena tidak turunnya Beasiswa KIP-K," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, pendidikan dan kesehatan yang menjadi program pendukung pada Kabinet Merah Putih patut untuk di pertanyakan. Hal itu dikarenakan banyak kebijakan yang menurutnya merugikan berbagai pihak.
BACA JUGA:PMB Dimulai, Dewan Ajak Manfaatkan IAIN Curup
BACA JUGA:IAIN Curup Gelar Aneka Lomba dan Kegiatan Sosial, Peringati HAB ke 79
"Kita sama-sama tahu jika pendidikan adalah investasi terbaik untuk sebuah negara. Akan tetapi hari ini pemerintah lebih mementingkan program MBG ketimbang masa depan pendidikan di Indonesia. Jadi menurut kami, hal ini harusnya bisa dipertimbangkan lagi," ungkapnya.
Dia juga menyampaikan, Dema IAIN Curup menilai pemerintah harus mengkaji ulang perihal pemangkasan anggaran di bidang pendidikan. Karena jika tidak ada perubahan, maka Indonesia Emas 2045 hanya mimpi saja.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama mengawal kebijakan demi kebijakan yang tidak lagi pro dengan rakyat," singkatnya.
Sumber: