Musim Hujan Masih Berlangsung Hingga Maret

Hujan-ILUSTRASI-
CURUPEKSPRESS.COM - Sampai saat ini, hujan masih terus mengguyur sejumlah wilayah Indonesia termasuk Provinsi Bengkulu. Lantas, sampai kapan musim hujan 2025 berlangsung? Prakirawan Cuaca pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Anang Anwar menyebutkan bahwa musim penghujan diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir Maret mendatang.
"Berdasarkan informasi dan rilis dari BMKG pusat musim hujan masih akan terjadi sampai akhir Maret nanti," katanya.
BACA JUGA:Kenapa Mandi Hujan Saat Musim Hujan Bisa Menyebabkan Sakit? Ini Alasannya
BACA JUGA:Diserang Flu dan Batuk Saat Musim Penghujan, Rempah-rempah Ini sebagai Senjata Alami
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pada April itu merupakan transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Kemudian puncak musim hujan itu di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Januari hingga Februari, sehingga saat ini masih menghadapi puncak musim hujan.
"Puncak musim hujan terjadi dalam dua bulan terakhir ini," tambahnya.
Di sejumlah wilayah, sebut dia, intensitas hujan yang cukup tinggi bahkan menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir atau tanah longsor.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih terus terjadi dan hampir merata di seluruh wilayah Tanah Air dan daerahnya masing-masing.
BACA JUGA: BMKG: Musim Penghujan Diperkirakan Hingga Maret 2025
BACA JUGA:Jangan Diabaikan! Ini Tips Mengatasi Kelembapan Berlebih di Rumah Selama Musim Hujan
"Salah satu yang wajib diwaspadai adalah potensi hidrometeorologi, karena ini yang paling banyak terjadi di hampir setiap daerah," tutur dia.
Selain itu, ia menambahkan, masyarakat juga disarankan untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca di situs resmi BMKG, agar bisa menyesuaikan aktivitasnya dengan dinamika cuaca yang cepat berubah.
"Tetap harus waspada siaga dengan cara selalu memonitor perkembangan informasi BMKG, ini karena dinamika cuaca yang sangat cepat berubah, jadi mohon untuk dipantau selalu memalui website resmi BMKG," tandasnya.
Sumber: