BAB Jongkok vs Duduk! Mana yang Lebih Sehat untuk Pencernaan Anda?

BAB Jongkok vs Duduk! Mana yang Lebih Sehat untuk Pencernaan Anda?

BAB Jongkok vs Duduk! Mana yang Lebih Sehat untuk Pencernaan Anda?--

CURUPEKSPRESS.COM - Dalam memilih posisi untuk buang air besar (BAB), banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa pilihan tersebut bisa berdampak pada kesehatan pencernaan.

Dua posisi umum yang digunakan adalah jongkok dan duduk. Menurut berbagai penelitian, posisi jongkok dianggap lebih alami dan efektif dalam mendukung proses pencernaan yang sehat. Artikel ini membahas perbedaan kedua posisi tersebut dan manfaat kesehatan yang mungkin Anda dapatkan.

BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Pencernaan dengan Mengonsumsi Buah-buahan dan Sayuran yang Banyak Mengandung Serat

BACA JUGA:Tips Menjaga Saluran Pencernaan pada Tubuh!

 

Posisi jongkok menciptakan sudut sekitar 35 derajat antara rektum dan anus. Hal ini memudahkan pengeluaran feses secara efisien, mengurangi tekanan pada perut, dan mencegah risiko sembelit serta wasir. Sebaliknya, posisi duduk dapat menyebabkan rektum tertekuk, yang membuat proses buang air besar memerlukan usaha lebih dan waktu lebih lama, berpotensi meningkatkan risiko berbagai masalah pencernaan.

Meskipun toilet duduk menawarkan kenyamanan, terutama bagi lansia atau mereka yang memiliki keterbatasan gerak, risiko kesehatan tetap ada. Untuk individu yang lebih memilih toilet duduk, penggunaan bangku kecil di bawah kaki saat duduk bisa membantu meniru sudut jongkok, sehingga mengoptimalkan manfaat kesehatan saat BAB. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan dari kedua posisi.

BACA JUGA:Inilah Alasan Mengapa Orang yang Hobi Olahraga Memiliki Pencernaan yang Sehat

BACA JUGA:Melancarkan Pencernaan Ini Dia Cara membuat Jamu Temulawak Sederhana

 

Kesehatan pencernaan adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Studi menunjukkan bahwa cara kita BAB dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang. Dengan memilih posisi jongkok, seseorang tidak hanya mempercepat proses pengeluaran, tetapi juga mengurangi kemungkinan mengalami ketegangan otot dan peningkatan tekanan darah yang sering terjadi saat mengejan keras.

Namun, keputusan tentang posisi BAB sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan dan kondisi fisik masing-masing individu. Bagi mereka yang tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, posisi jongkok mungkin lebih disarankan. Yang terpenting adalah menjaga rutinitas BAB yang lancar, tanpa rasa sakit atau ketegangan berlebih.

BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Pencernaan dengan Makanan Bebas Laktosa

BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Pencernaan dengan Mengonsumsi Buah-buahan dan Sayuran yang Banyak Mengandung Serat

Sumber: