Iran Siap Hadapi Serangan: Sistem Pertahanan Udara Dalam Status Siaga

Iran Siap Hadapi Serangan: Sistem Pertahanan Udara Dalam Status Siaga

Iran Siap Hadapi Serangan: Sistem Pertahanan Udara Dalam Status Siaga-screenshot dari akun tiktok milik @sindonews-

CURUPEKSPRESS.COM - Sistem pertahanan udara Iran langsung siaga penuh setelah militer Israel melakukan serangan udara di dekat ibu kota Teheran pada Jumat (13/6) dini hari waktu setempat.Stasiun TV pemerintah Iran melaporkan pertahanan udara Iran diaktifkan pada Jumat pagi dengan kapasitas penuh.

Iran memberikan peringatan terbaru kepada Israel dimana Teheran benar-benar menargetkan fasilitas nuklir tersembunyi Israel jika diserang. mengutip Almayadin pada 10 Juni, peringatan ini diumumkan oleh dewan keamanan nasional tertinggi Iran pada Senin, 9 Juni 2025. dalam sebuah postingan di platform X Militer Iran disampaikan peringatan keras terkait potensi serangan Israel.

BACA JUGA:Viral! Di Duga Houthi Semakin Ganas Ancam Blokade Pelabuhan Haifa Milik Israel

BACA JUGA:Trending! Israel Kembali Menyerang Rumah Sakit di Gaza Menggunakan Pesawat Tanpa Awak

 

Pernyataan itu menegaskan kesiapan Iran untuk merespons setiap tindakan yang dianggap sebagai ancaman kedaulatan dan keamanan. dengan begitu memperingatkan bahwa jika Israel melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, maka Iran akan segera membalas. tindakan balasan itu disebutkan akan menyasar situs nuklir tersembunyi yang dimiliki oleh Israel.

 

Sikap tegas ini didukungi penuh oleh dewan keamanan nasional tertinggi Iran.ditegaskan bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur ekonomi atau militer Iran akan direspons dengan serangan balik yang terukur dan tepat sasaran sebagai bagian dari kebjiakan pertahanan nasional Iran.mantan perdana Menteri Israel Ehud Olmert desak Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

BACA JUGA:Tindakan Israel Hapus Ucapan Duka untuk Paus Fransiskus Picu Kecaman Dunia

BACA JUGA:Hamas Menolak Proposal Gencatan Senjata Israel!

 

Olmert meminta Trump menggunakan pengaruh Washingtan untuk menghentikan perang Gaza. mengutip Alnayadin pada 10 Juni, hal ini diungkap oleh Olmert dalam sebuah pernyataan terbaru. awalnya Olmert mengkritik keras kelanjutan perang di Gaza. menyebutkan sebagai "kejahatan" dan memperingatan bahwa hanya solusi "dua negara" yang dapat menyelesaikan konflik.

 

Baru setelah itu, Olmert meminta Trump untuk menggunakan pengaruh Washington demi menghentikan perang. dikalimnya Amerika Serikat memiliki pengaruh lebih besar atas pemerintah Israel daripada kekuatan lainnya serta, menyatakan bahwa dapat memainkan peran yang menentukan dalam mengakhiri peran Timur Tengah. 

Sumber: