Hamas Menolak Proposal Gencatan Senjata Israel!

Hamas Menolak Proposal Gencatan Senjata Israel!

Hamas Menolak Proposal Gencatan Senjata Israel!--

CURUPEKSPRESS.COM - Hamas dengan tegas menolak proposal gencatan senjata yang diajukan Israel, yang mensyaratkan penyerahan total kelompok bersenjata di Jalur Gaza. Penolakan ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap syarat-syarat yang dianggap mustahil oleh pemimpin Hamas. Dalam pandangan mereka, proposal tersebut justru memperburuk situasi dan tidak memberikan solusi yang nyata untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung lebih dari 18 bulan.

Sami Abu Zuhri, pejabat senior Hamas, menyatakan bahwa kelompoknya terbuka untuk semua tawaran yang dapat meringankan penderitaan rakyat Palestina. Namun, ia menegaskan bahwa syarat untuk menyerah tidak akan diterima. Menurutnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja menggagalkan upaya damai dan tetap ingin melanjutkan perang.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Masih Berlangsung, Berikut Daftar Kecurangan Israel yang Melanggar Perjanjian dengan Hamas

BACA JUGA:Apakah Gencatan Senjata Batal? Ini Teks Lengkap Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza

 

Proposal gencatan senjata yang dilihat oleh Media Middle East Eye mencakup inisiatif untuk masa tenang selama 45 hari, dengan syarat pembebasan bertahap tawanan Israel. Namun, Hamas menilai bahwa Israel tidak berkomitmen untuk menghentikan perang sepenuhnya dan hanya berfokus pada kepentingan mereka sendiri.

Di sisi lain, kondisi di Jalur Gaza semakin memburuk. Laporan menunjukkan bahwa 2,4 juta penduduk di wilayah tersebut menghadapi ancaman kelaparan akut, diperparah oleh serangan yang menghancurkan infrastruktur penting, termasuk gudang makanan dan fasilitas kesehatan. Badan amal internasional juga memperingatkan tentang bencana kemanusiaan yang semakin mendesak.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Israel-Hamas Terancam Gagal, Gaza Kembali Dibombardir!

BACA JUGA:Akhirnya Tercapai! Israel - Hamas akan Lakukan Gencatan Senjata Gaza, Berikut Poin Kesepakatannya

 

Ketegangan ini semakin meningkat setelah Israel menolak untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza. Pemberian bantuan makanan dan kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan oleh warga Palestina menjadi terhambat, menciptakan situasi yang semakin kritis. Banyak warga yang terpaksa mengungsi dan hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

 

Dengan penolakan Hamas terhadap proposal ini, situasi di Jalur Gaza berpotensi semakin volatile. Keduanya, Hamas dan Israel, perlu mencari jalan keluar yang lebih konstruktif untuk menghentikan kekerasan dan mengatasi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. Dialog yang lebih terbuka dan jujur diperlukan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Sumber: