Idap Penyakit Sejak Lahir, Jadi Bahan Olokan

Idap Penyakit Sejak Lahir, Jadi Bahan Olokan

Melihat Kondisi Rizki Ilahi (7) Penderita Anorektal

Sejak umur dua hari, Rizki tak bisa buang air besar akibat tak memiliki saluran pembuangan (anus). Dalam istilah medis penyakit ini dikenal dengan sebutan anorektal. Akibat penyakitnya itu, bocah 7 tahun ini sering menjadi bahan olokan teman sekolahnya karena BAB nya keluar melalui usus. Miris, sedih karena orang tua Rizki bukanlah orang yang berekonomi tinggi. Menggenggam kartu BPJS sedkit membantu orang tua Rizki untuk mengobati anaknya walau itu belum cukup karena penyakit anaknya ini harus menjalani operasi di Palembang.   


Masita Triana - Kepahiang

Siang itu cuaca cukup mendung. Saya menempuh perjalanan dari kota Kepahiang menuju Desa Embong Ijuk memakan waktu selama 35 menit.  Saat memasuki Desa Embong Ijuk saya belum tahu persis dimana rumah Rizki Ilahi (7) yang menderita Anorektal. Saya pun berusaha mencari informasi kepada warga yang saat itu tengah duduk di teras. Ternyata orang tersebut merupakan Kades Embong Ijuk, Nasri. Seketika saya diantar menuju sebuah lorong berada diantara dua rumah. Dari kejauhan tampak rumah berlantai tanah berdinding pelupuh berdiri kokoh di seberang tanah yang persis berada disampingnya kebun.

Kala itu sekelompok anak kecil usia sekolah dasar tengah asik bermain. Saya pun menyapa anak-anak itu. Ternyata kedatangan saya disambut senyum polos mereka. Dari dalam rumah tampak ramah bapak Bastari (40) dan istrinya Desi (35) tengah beristirahat. "Masuk dek, inilah rumah kami," kata Bastari yang merupakan ayah Rizki Ilahi. Saat memasuki rumah itu saya melihat sosok bocah kecil dengan malu-malu malu menyalami saya. Dia lah Rizki Ilahi yang menderita Anorektal (tidak memiliki lubang anus).

Kedatangan saya dikediaman Rizki disambut ramah oleh kedua orang tua Rizki. Mereka sangat berharap melalui Gabungan Wartawan Kepahiang dapat membantu pengobatan anaknya. "Entah harus kemana lagi kami mengadu. Anak saya sejak umur 2 hari tak bisa buang air besar dan sempat dioperasi di RSUD Curup," kata Desi menceritakan. Diketahui penyakit Rizki diidap sejak lahir, saat bidan yang menolong proses persalinan merujuk Rizki untuk berobat ke RSUD Curup. Bahkan belakangan diketahui salah satu bola mata Rizki mengalami katarak.

Diceritakan pula oleh ibunya, Rizki yang saat ini duduk di bangku kelas 3 MIN 04 Bermani Ilir sering minder jika sewaktu-waktu BAB dari ususnya. Ia pun sering jadi bahan ejekan rekan sepermainannya. "Anak saya ini sering minder. Kadang saat sekolah tiba-tiba pulang pas sampai baunya sudah tidak enak, karena tanpa disadari dia sudah BAB," ujar Ibunya. Namun kondisi tersebut tak mematahkan semangat Rizki untuk sekolah. Ia pun masih aktif bersekolah dan belajar. Mirisnya kondisi rumah Rizki boleh dikatakan tidak layak huni, dimana pada bagian atap rumahnya saat hujan sering tampil dan banjir. Tak hanya itu kondisi dapurnya jauh dari kata layak.

Beruntung saat ini Rizki Ilahi sudah terdaftar dan memiliki BPJS. Meskipun pengobatan tetap harus dilakukan di kota Palembang. Saya mendengar hal tersebut merasa prihatin, karena ini merupakan warga yang harus dibantu. Bastari juga mengatakan kepedulian pemerintah daerah sangat diacungi jempol karena belum lama ini ada utusan dari Dinsos datang ke kediamannya. "Sabtu kemarin sudah ada yang datang kesini melihat Rizki, dari Dinsos katanya," ungkap Bastari.

Untuk membantu biaya pengobatan Rizki Ilahi Gabungan Wartawan Kepahiang terus melakukan pengalangan dana saat ini dana yang terkumpul sebesar Rp 1 juta. Pengalangan dana masih terus dilakukan, kepada dermawan maupun warga masyarakat Kepahiang yang ingin menyumbangkan dananya dapat disalurkan melalui Gabungan Wartawan Kepahiang atau dapat langsung ke kediaman Rizki Ilahi di Desa Embong Ijuk Kecamatan Berani Ilir. (CE3)

Sumber: