Wartawan RL Rencanakan Gelar Aksi Minta Kejelasan Dugaan Suap

Wartawan RL Rencanakan Gelar Aksi Minta Kejelasan Dugaan Suap

CURUP, CE - Wartawan surat kabar mingguan dan online di Kabupaten Rejang Lebong merencanakan gelar aksi. Ini terkait adanya kabar dugaan suap yang diberikan oleh oknum pejabat dilingkungan RSUD Curup terkait pengamanan berita kasus asusila pegawai RSUD terhadap salah satu pasien beberapa waktu lalu.

Koordinator aksi, M Haris yang juga selaku pimpinan media Gema di Rejang Lebong kepada CE mengatakan bahwa dugaan suap tersebut sangat mencoreng nama baik profesi wartawan. Menurutnya, dengan kejadian demikian citra wartawan yang ada di Rejang Lebong. Bahkan disebutkannya sebagai pihaknya dan gabungan beberapa media dalam beberapa hari kedepan akan mengumpulkan wartawan untuk melakukan aksi. Yang mana dalam tujuan aksi tersebut yakni membersihkan kembali profesi wartawan yang ada.

"Kita terlebih dahulu kumpulkan wartawan baik cetak, elektronik dan online untuk menggelar aksi terkait kasus suap tersebut," ujarnya. Disampaikannya dalam aksi tersebut diharapkannya media yang memuat berita tersebut mampu bertanggungjawab dengan pemberitaan yang dimuatnya beberapa hari yang lalu.

"Kami minta kepada yang bersangkutan untuk bertanggungjawab dan mengklarifikasi yang sebenarnya," sampainya. Sebelumnya Ketua PWI Kabupaten Rejang Lebon, Hasan Basri yang terduga HB dalam kasus tersebut membantah jika dirinya penerima suap. Bahkan ia menegaskan bahwa berita yang dimuat tersebut tidaklah benar dan tidak kredibel.

Oknum Pejabat RSUD Menghilang

Sementara pasca mencuatnya kabar suap pengamanan berita terkait kasus asusila yang diduga dilakukan oleh SU salah satu pegawai RSUD terhadap salah satu pasien beberapa waktu lalu yang dimuat oleh salah satu media lokal edisi 1 Agustus 2017, narasumber yang bersangkutan sampai saat ini masih belum bisa ditemui dan bahkan nomor telpon yang bersangkutan tidak aktif.

Direktur RSUD Curup melalui Kabid Pelayanan, dr Honey Rosanita saat ditemui diruangannya kemarin mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui bahwa saudara Yandarwin selaku kasi pelayanan di RSUD tersebut dimana keberadaannya. Bahkan saat ia hendak menghubungi yang bersangkutan namun nomor teleponnya tidak aktif sedangkan saat ditanya soal apakah yang bersangkutan sedang DL ia tidak mengetahui secara pasti.

"Saya kurang tau dimana pak Yan karena saya baru masuk hari ini (kemarin, red)," ujarnya kepada CE. Disampaikannya terkait soal pemberitaan tersebut, pihaknya sudah mengetahui dan kemarin juga sempat menelepon yang bersangkutan. Namun dalam penyampaian yang dilontarkan dan terkait pemberitaan disalah satu media tersebut tidaklah benar melainkan seperti ada pelintiran berita. Menurutnya, dalam percakapan yang dirinya lontarkan tersebut hanya ingin mengajak media untuk makan bersama agar permasalahan tersebut bisa lebih tenang dan lebih nyaman.

"Sepertinya pemberitaan tersebut dipelintir dan pengakuan dari Pak Yan sendiri tidak seperti yang ada diberita tersebut," sampainya. Lebih jauh dikatakan terkait dengan ketidakhadiran yang bersangkutan, pihaknya mengaku tidak mengetahui secara pasti.

Namun jika pihaknya pada prinsipnya baik besok ataupun lusa bertemu, maka pihaknya mencoba untuk meminta keterangan lebih jelas terkait pemberitaan tersebut agar mau secara langsung mengklarifikasi. "Ya jelas pada dasarnya bagus jika ini di klarifikasi, nanti saya coba untuk hubungi beliau," katanya. (CE5)

Sumber: