Proyek Rp 5,4 M, Pekerja Tanpa Pelindung Standar, Kepsek: Itu Tugas Konsultan Pengawas

Proyek Rp 5,4 M, Pekerja Tanpa Pelindung Standar, Kepsek: Itu Tugas Konsultan Pengawas

CE ONLINE - Proyek pembangunan asrama yang tengah berlangsung di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Rejang Lebong, dikerjakan oleh para pekerja tanpa pelindung yang berstandar. Padahal kontruksi yang dilakukan pada sekolah ini adalah bangunan dua lantai untuk asrama type II. Disisi lain dengan kondisi ini, seluruh pengerjaan berpotensi adanya kecelakaan kerja, dengan resiko yang tinggi, jika tanpa pelindung yang berstandar.

Dikatakan Kepala MAN Rejang Lebong H Yusrijal MPd, jika perkerja sebelumnya mengunakan helm sebagai salah satu kelengkapan. Namun sayangnya para pekerja melepas karena helm yang digunakan saat menunduk kerap jatuh, hal ini cukup menunjukkan jika helm kontruksi yang digunakan tidak standar pekerja fisik.
"Sebenarnya ini tugas konsultan pengawas nya, karena bukan wewenang kami, jika kalian ingin menegur itu, silahkan sampaikan sendiri," sampai Kepsek saat diwawancarai wartawan.

Sayang sekali dengan fisik anggaran Kemenag Pusat Rp 5,4 Miliar ini, dilakukan dengan kurang Standar Operasional Prosedur (SOP). Dan bahkan pihak MAN Rejang Lebong yang mendapat bangunan, serta selaku KPA dan PPTK pada pembangunan tersebut justru cukup acuh dengan SOP Pekerja dan pembangunan pada pembangunan asrama tersebut.
"Untuk PPTK sekaligus KPA nya saya sendiri," ungkap Kepsek.

Adapun terpantau dilokasi pembangunan ada dua bangunan yang sedang dikerjakan. Dimana dua - duanya dengan fisik bangunan dua lantai, saat ini sudah cukup terlihat progres pembangunan. Diwacanakan nantinya dengan dibangunnya asrama putra dan putri ini, maka kedepannya MAN Rejang Lebong ini akan menjadi boarding school.

Dimana masing-masing gedung nantinya akan bisa menampung sebanyak 40 orang siswa, sehingga nantinya bisa ditempati oleh siswa yang berdomisili dari kecamatan terjauh dari Kota Curup, termasuk untuk siswa MAN Rejang Lebong dari luar daerah.
"Karena saat ini ada siswa kita yang dari Muaratara dan Pagar Alam, sehingga mereka nantinya bisa masuk asrama kita, dan tidak lagi berpencara mengekos dimana - mana, yang notabenya saat diluar jam sekolah tidak ada yang mengawasi mereka, namun setelah masuk asrama nantinya mereka akan ada ibu asrama dan sejumlah program kegiatan asrama yang lebih terjadwal," pungkas Kepsek. (CE1)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: