Akui Sulit Tangani Gepeng Dinsos Lakukan Asesmen

Akui Sulit Tangani Gepeng  Dinsos  Lakukan Asesmen

Dok/CE Aksi silverman di persimpangan lampu merah--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Rejang Lebong (RL), mengaku masih mengalami kesulitan dalam menangani masalah gelandangan dan pengemis (gepeng) yang tidak pernah habis dan selalu marak menghiasi setiap perempatan jalan dalam Kota Curup.

Disampaikan Kadinsos Kabupaten RL, Gusti Maria SH MM, melalui Kabid Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Edi Warman, salah satu kendala yang dihadapi Pemkab RL dalam mengatasi masalah gepeng, adalah minimnya fasilitas, khususnya rumah singgah bagi para gepeng yang berhasil terjaring.

BACA JUGA : Rumah Pelaku Arisan Bodong Disegel 

"Soal penjaringan gepeng sudah sering kali kami lakukan, dan sampai memberikan pembinaan. Hanya saja rumah singgahnya yang belum ada, bahkan di tingkat provinsi pun juga belum ada," sampai Edi.

Lanjut Edi, untuk saat ini dalam penanganan gepeng Dinsos RL hanya mampu melakukan pendataan, pembinaan, mengasah keterampilan dan lainnya.

BACA JUGA : Admin Terduga Arisan Bodong Diamankan 

Sambungnya, setelah penjaringan yang dilakukan oleh pihak Satpol PP kemarin, ditemukan beberapa gepeng bukan warga Kabupaten RL. Yang mana sulit untuk menindaklanjutinya.

"Untuk gepeng dari luar daerah yang ditemukan saat penjaringan terpaksa di lepas dengan peringatan jangan berulah lagi. Kita tidak bisa menindak, karena bukan warga RL," terang Edi.

Selama ini, kesulitan Dinsos dalam menertibkan gepeng lanjut Edi, lantaran ada mobilisasi terhadap gepeng. Ketika pihaknya ingin menertibkan pada pagi hari, mereka justru baru keluar di sore hari.

"Jadi seperti main kucing-kucingan sama mereka (Gepeng, red)," ucapnya.

BACA JUGA :  Korban Minta Itikad Baik BA 

Sebagai upaya untuk meminimalisir Gepeng di kawasan Kota Curup, dibutuhkan kerja sama seluruh pemangku kepentingan termasuk elemen masyarakat.

"Kehadiran gepeng, ODGJ dan sejenisnya itu memang sangat meresahkan masyarakat. Mereka kerap mengganggu kenyamanan pengendara di jalan raya. Saat berhenti di persimpangan lampu merah misalnya, mereka suka mengetok kaca mobil pengendara," tukasnya.

Sumber: