Pedagang

Pedagang

DOK/CE Salah satu pedagang bendera musiman di Jalan Sukowati Curup. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM  - Peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) selalu dinanti-nanti pedagang bendera merah putih musiman.

Seperti halnya saat ini sudah marak ditemui berjualan di kawasan Kota Curup Kabupaten REJANG LEBONG (RL).

Berikut liputanya. 

Salah satunya pedagang bendera yang berhasil diwawancarai wartawan bernama Deni. Pria berusia 30 tahun ini berasal dari kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

Dirinya terlihat berjualan bendera di Jalan Sukowati Curup dan mengaku tiap tahun selalu menjadi pedagang bendera musiman.

Dirinya mengaku, penghasilan alias omzet yang diperoleh dari berdagang bendera musiman di Kota Curup yang ia lakukan setiap musimnya bisa mencapai Rp 30 juta.

"Hasil dari jualan bendera dalam semusim rata-rata dapat Rp 30 juta bahkan lebih," ujarnya.

Sejak berjualan selama lima hari dari hari Rabu (27/7) lalu, diakui penghasilan yang didapat dari berjualan bendera itu sudah mencapai Rp 350 ribu. Hal ini menurutnya untuk saat ini masih sedikit yang membeli. Yang dikarenakan masih di bulan Juli. 

"Namun kalau sudah masuk bulan Agustus biasanya penjualan meningkat," terangnya. 

Adapun alasan kuat dirinya berjualan bendera di Kota Curup, dikarenakan hasil yang akan diperoleh menjanjikan dan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan berjualan di Kota Asalnya.

Menurutnya, jika ia berjualan di Kota Bandung,  persaingan antar pedagang sangatlah ketat. Karena pedagang bendera musiman di Kota Bandung sangat membludak dan menjamur sehingga akhirnya omzet yang diperoleh juga hanya sedikit.

Namun jika berjualan di Kota Curup pedagang bendera musiman nyaris tidak ada, atau hanya satu dua pedagang saja.

"Selain karena omzet yang menjanjikan, alasan lain karena memang disini (Kota Curup, red) ada kenalan," ucapnya.

Kembali dijelaskannya, berangkat dari Kota Bandung dirinya tidaklah sendirian, melainkan bersama rekan-rekannya yang beranggotakan 7 orang.

Yang mana masing-masing berjualan di titik yang berbeda, selain di Jalan Sukowati ada juga yang berjualan di Jembatan Air Putih Lama dan di depan gedung olahraga (GOR).

"Saya tidak sendiri, tapi sama kawan-kawan lain yang juga ingin mencari keuntungan berjualan bendera di Kota Curup ini," tuturnya.

Sejak berada di Kota Curup pada tanggal 25 Juli lalu, ia dan teman-temannya numpang tinggal di kediaman kenalannya tersebut di BTN Air Bang Kecamatan Curup Tengah.

"Jadi selama kami berada disini (Kota Curup, red), kami numpang di rumah kenalan saya itu," jelasnya.

Sambungnya, setiap kali pergi jualan ke lokasi sekira pukul 07.00 dirinya harus baik ojek pulang pergi harus merogoh kocek Rp 20 ribu.

"Untuk kesulitannya di ongkos ojek yang besar itu saja," bebernya.

Deni melanjutkan, di lapak yang dirinya jajakan kepada konsumen itu tidak hanya menjual bendera saja, ada juga umbul-umbul dan mekron.

Untuk varian harga yang ditawarkannya antara lain bendera mulai dari harga Rp 25, 35, 55 dan 100 ribu sesuai dengan ukurannya, lalu umbul-umbul dijual dengan harga Rp 35 ribu dan mekron garuda dijual Rp 400 ribu yang memiliki panjang 10 meter.

"Bahan dasarnya ini dari kain teteron," tandasnya.

Sumber: