Hasil Reses Anggota DPRP RL, Ini Usulan Dominan

Hasil Reses Anggota DPRP RL, Ini Usulan Dominan

DOK/CE Kegiatan reses 30 Anggota DPRD RL--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM -  Sebanyak 30 Anggota DPRD Kepahiang kemarin, Kamis (4/8), selesai melaksanakan reses pada daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

Banyak saran dan masukan  yang menjadi harapan yang masyarakat RL untuk dapat diperjuangkan oleh para wakilnya yang ada di Gedung Dewan tersebut.

Sedikitnya ada tiga hal masalah  besar yang diharapkan untuk dapat dituntaskan oleh ke 30 anggota DPRD RL, seperti pembanguan dan peningkatan insprastruktrur Jalan, peningkatan dan pengembangan produksi Pertanian, pengembangan Pariwisata.

Seperti yang terangkum dalam kegiatan reses Anggota DPRD RL  dapil 1 yang  mewakili Kecamatan  Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya, Curup Utara, Kecamatan Curup.

Pelaksanaan reses yang dipusatkan di Aula Kantor Camat Bermani Ulu Raya Kamis (4/8) kemarin, pengembangan 

 Sentral Pariwisata menjadi usulan yang mendominasi disampaikan perwakilan masyarakat pada para wakilnya.

Dimana banyaknya potensi menjanjikan pada objek wisata di daerah tersebut diminta masyarakat agar DPRD Rejang Lebong dapat melihat untuk pengembangan sentral objek wisata pada wilayah tersebut.

"Sejauh ini dari banyak usulan nampaknya permintaan pengembangan sentral pariwisata yang benyak diusulkan, terlebih untuk sarana penunjangnya," sampai Anggota DPRD Rejang Lebong partai PDIP Perjuangan Ngadiono.

Diantaranya yang menjadi usulan sendiri yakni pengembangan Ari Terjun Batu Betiang yang masih sangat membutuhkan akses jalan, yang mana ini sempat telah dianggarkan, namun belum terealisasi, ditambah dengan objek wisata hutan Madapi juga membutuhkan akses jalan yang memadai.

"Untuk Batu Betiang ini masih wilayah TNKS, dan sudah sempat teranggarkan di TNKS, namun memang belum realisasi dan ini akan kita perjuangkan kembali agar bisa dibangun," ungkap Suhardin dalam resesnya.

Usulan pengembangan tersebut sendiri bukan hanya disampaikan masyarakat saja, namun juga disampaikan secara langsung oleh Camat Bermani Ulu Raya yang menjadi tuan rumah dari reses anggota DPRD Rejang Lebong Dapil I.

Seluruh usulan memang sudah masuk dalam rencana dan wacana pengembangan, namun memang belum seluruhnya terpenuhi, dan akan diperjuangkan secara bertahap, mengingat anggaran Rejang Lebong terbatas.

"Namun tentu saja ini akan terus kita perjuangkan, untuk dipenuhi secara bertahap, agar sarana pada sentral pariwisata didaerah Dapil kita bisa dikembangkan dan menjadi potensi perekonomian yang menjanjikan," kata Arpantoni menggapi aspirasi masyarakat.

Sementara itu anggota DPRD Rejang Lebong Metalia Trinainingsih menyampaikan, jika seluruh usulan masyarakat baik pada bidang pariwisata ataupun bidang lainnya, telah menjadi catatan pihaknya dan akan pihaknya bahas di DPRD Rejang Lebong, serta untuk usulan atau permintaan masyarakat yang bisa dipenuhi sendiri akan pihaknya penuhi secara pribadi.

"Termasuk ada desa yang meminta bantuan sarana olahraga, ini akan kita penuhi secara pribadi, dan yang lain kita bawah ke Dewan untuk dibahas," terangnya.

Ditutup dengan anggota DPRD Rejang Lebong Netty Yuliani, seluruh usulan masyarakat baik fisik atau non fisik pihaknya ingin dilengkapi dengan proposal dan dokumentasi, pasalnya hal tersebut menjadi syarat untuk bisa masuk dalam SIPD, dan pihaknya juga minta proposal bisa dibuat dalam beberapa rangkap, yang mana selain ke DPRD Rejang Lebong, yang lainnya ditembuskan pada Pemkab Rejang Lebong dan juga OPD terkait. 

"Silahkan dilengkapi dan sampaikan pada kami, kami akan segera entri dalam SIPD dan ini masuk dalam Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Rejang Lebong," pungkasnya.

Pupuk Subsidi 

BERBEDA wilayah, tentu juga berbedah permasalahan, Anggota DPRD RL yang mewakili dapil 2 yang merupakan gabungan Kecamatan diantaranya Kecamatan Selupu Rejang, Sindang Kelingi dan Sindang Dataran dimana mayoritas masyarakatnya petani, tentu saja masalah 

Pupuk bersubsidi masih menjadi masalah utama dalam aspirasi atau keluhan utama masyarakat yang ada pada dapil tersebut.

Pasalnya persoalan pupuk menjadi usulan terbanyak yang disampaikan masyarakat dalam reses yang digelar DPRD RL pada dapil tersebut. 

"Sejauh ini dari banyaknya usulan dan keluhan  yang kami terima dri pelaksanaan reses, persoalan pupuk bersubsidi masih  menjadi masalah utama yang akan kita perjuangkan dan selesaikan di tingkat DPRD RL," sampai Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen SH.

Dikatakannya, jika persoalan pupuk menjadi masalah utama sangat wajar, pasalnya wilayah tersebut memang manjadi sental pertanian dan mayoritas memang penduduk berporfesi sebagai petani, yang setiap tanamnya mengandalkan pupuk untuk kesuburan, dimana saat ini masalah utama minimnya pupuk bersubsidi dan hanya kelompok tani saja yang bisa membeli pupuk bersubsidi tersebut.

"Dimana pupuk ini jika kita tarik aspek seluruh persoalan sangat rumit, dan kita belum bisa berikan solusi kongkrit, sehingga masalah ini akan kita dudukkan bersama untuk dibahas lebih lanjut dengan OPD terkait," ungkapnya.

Temasuk juga dalam hal ini sudah ada Kadis Pertanian yang langsung hadir, dan menanggapi, namun belum juga menemui win - win solusi untuk masyarakat, namun yang jelas dalam langkah awal mengenai kelangkaan pupuk pihaknya telah menyarankan masyarakat untuk segera membentuk kelompok tani (Poktan) yang menjadi syarat utama.

"Untuk awal masalah pupuk ini, kita minta masyarakat untuk membentuk kelompok, karena itu syarat utama, dan selebihnya kita bahas pada tingkat lebih lanjut," jelasnya.

Hal serupa disampaikan DPRD Rejang Lebong Nurul Khairiah, jika persoalan pupuk sejak dulu belum teratasi, sehingga memang butuh pembahasan khusus dan hal tersebut akan dilakukan pihaknya, namun diluar dari itu usulan masyarakat yang lain, juga akan tetap diperjuangkan oleh pihaknya di DPRD Rejang LEbong.

"Pupuk masalah utama yang kita selesaikan, dan kita juga tetap memperjuangkan aspirasi yang lain, baik kelangkaan BBM salah satunya ditambah dengan usulan lainnya," terangnya.

Beny Ardisyansah, menanggapi usulan masyarakat dapilnya menyampaikan, jika apa saja yang menjadi usulan tersebut akan pihaknya sampaikan pada komisinya, dan akan pihaknya perjuangkan dalam penganggaran mendatang sesuai dengan tupoksi pihaknya, dan apapun usulan tersebut yang berkenaan dengan anggaran pihaknya ingin dilampirkan dengan dokumentasi dan akan pihaknya minta untuk dientri dalam SIPD. 

"Untuk usulan lainnya, yang berkenaan dengan anggaran kita sudah sampaikan untuk mereka lengkapi dengan dokumen, sehingga kita bisa entri dalam SIPD," pungkasnya. 

Peningkatan dan Pembangunan Jalan

SEMENTARA dari hasil reses yang dilakukan Anggota DPRD RL yang berasal dari dapil 3 dan 4 yang merupakan gabungan kecamatan diantaranya, Kecamatan  Binduriang, Padang Ulak Tanding, Sindang Beliti Ulu, Sindang Belitu Ilir dan Kecamatan Kota Padang (dapil 3) dan 

Kecamatan Curup Selatan, Curup Timur dan Curup Tengah (dapil 4), persoalan peningkatan dan pembanguan insprastruktur jalan menjadi masalah yang paling dominat disampaikan masyarakat di dua dapil tersebut.

Dimana perbaikan jalan yang menjadi usulan tersebut sudah masuk dalam usulan reses sejak dewan ini menjabat, namun belum juga terealiasi, dengan berbagai kendala yang ada.

"Jalan masih jadi prioritas usulan yang kita perjuangkan, dimana jalan ini terus masuk pada setiap kali pelaksanaan  reses kita sejak awal," sampai Anggota DPRD RL mewakili dapil III, Asli Matap.

Dikatakannya, jika jalan tersebut yakni perbaikan jalan Simpang Apur menuju Desa Lawang Agung, yang panjangnya kurang lebih 7 kilometer dengan lebar 4 meter, ditambah dengan jalan Desa Lubuk Alai menuju Desa Palembang Kecil, yang mana memang saat ini dengan kondisi yang memprihatinkan.

"Ini sudah didengar anggota komisi III yang bermitra dengan PUPR untuk bisa memperjuangkan saat pembahasan dikomisi untuk APBD 2023 mendatang," jelasnya.

Sementara itu hal serupa disampaikan anggota DPRD Rejang Lebong lainnya, yakni Mardin, jika persoalan jalan dan jembatan memang masih menjadi masalah utama dalam reses kali ini, bukan hanya jalan yang dibawah naungan pemkab Rejang Lebong, namun ada juga usulan jalan Provinsi dan jalan negara yang menjadi kewenangan Dirjen PUPR dan PUPR Provinsi Bengkulu, dimana untuk usulan kewenangan provinsi akan pihaknya sampaikan pada pihak provinsi.

"Banyak juga jalan dan fisik lainnya yang jadi kewenangan provinsi dan kita sampaikan pada provinsi, untuk yang Rejang Lebong sendiri ada beberapa jalan nantinya yang kita perjuangkan bersama dalam pengangggaran," terangnya.

Disamping itu anggota DPRD Rejang Lebong partai Demokrat M Yusuf mengatakan, jika pihaknya dalam reses tersebut telah menyampaikan pada masyarakat, seluruh usulan tersebut pihaknya ingin dilengkapi dengan usulan proposal dan dokumentasi yang lengkap, sehingga bisa menjadi bahan pihaknya dalam merangkum untuk dientri dalam SIPD.

"Banyak usulan dari masyarakat, kita minta mereka lengkapi dengan proposal dan dokumen, sehingga menjadi dasar kuat pihaknya untuk bisa diakomodir dalam anggaran," ujarnya.

Henny Popiani dalam kesimpulan reses yang dilakukan pada Kecamatan Binduriang tersebut menyampaikan, jika jika seluruh usulan yang disampaikan oleh masyarakat telah menjadi catatan pihaknya, dan untuk usulan yang tidak sempat disampaikan dalam reses, pihaknya telah menyertakan kontak person, dan mempersilahkan masyarakat untuk menyampaikan secara langsung pada pihaknya, baik dengan mendatangi kantor DPRD Rejang Lebong atau menyambangi kediaman mereka masing - masing dengan untuk menyampaikan aspirasi dilengkapi dengan dokumen.

"Kemarin kita sudah sampaikan usulan yang tidak sempat dibahas dalam reses kemarin, kita sudah minta mereka untuk sampaikan susulan dengan dilengkapi proposal," tandasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Ketua I DPRD RL, Surya ST MM, yang telah menyelesaikan pelaksanaan resesnya pada Rabu 93/8) lalu yang terpusat di Aula Kecamatan Curup Tengah.

"Usulan masyarakat yang dominan yang disampaikan pada kami saat pelaksanaan reses tadi (kemarin, red) itu perihal jalan," sampai Waka I DPRD RL, Surya ST MM.

Akses jalan yang masih menjadi keluhkan masyarakat tersebut Sambung Surya,  antara lain Jalan Belakang SMAN 4 RL, Jalan di Desa Rimbo Recap, dan beberapa ruas jalan  desa lainnya. Sambung Surya, Selain itu, kata Surya masukan lain yang diterimanya dari pelaksanaan reses di dapil 4, warga juga mengeluhkan masalah yang berkaitan dengan bencana alam berupa longsor yang mengancam rumah warga bahkan badan jalan.

Selanjutnya masalah saluran  drainase yang kerap mengakibatkan banjir.

"Masalah lain yang kami terima dari masyarakat seperti drainase, lalu longsor yang  membahayakan rumah warga dan jalan raya," jelasnya.

Surya menjelaskan, masa reses merupakan masa penting yang sejatinya secara fungsional sebagai media menjaring aspirasi masyarakat.

Selain itu, reses juga sebagai kewajiban bagi anggota DPRD dalam menjaring dan merangkum informasi untuk kemudian dibawa di DPRD.

"Sejatinya memang reses ini sebagai wadah untuk menampung usulan dan keluhan masyarakat," ujarnya.

Sebagai upaya menanggapi hal tersebut, pihaknya mengatakan akan segera menindaklanjuti berbagai keluhan yang disampaikan masyarakat itu dengan berkoordinasi bersama stakeholder terkait.

"Setelah ini Seluruh masukan yang kami terima dari masyarakat,  akan segera kami koordinasikan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk menemukan solusi yang terbaik," terangnya.

Sumber: