Keislaman Seseorang Diperselisihkan Para Ulama, Ketika Melakukan Dosa Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Keislaman Seseorang Diperselisihkan Para Ulama, Ketika Melakukan Dosa Ini Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Ustadz Syafiq Riza Basalamah.-ILUSTRASI/NET-

NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Dalam sebuah ceramah Ustadz Syafiq Riza Basalamah pernah menjelaskan tentang sebuah dosa yang dahsyat dan apabila seorang muslim melakukannya, keislaman orang itu diperselisihkan oleh para ulama.

Hal itu disampaikan Ustadz Syafiq Riza Basalamah dalam video yang diunggah kalan youtube @Yufid.TV Pengajian & Ceramah Islam sekitar dua tahun lalu.

Ustadz Syafiq Riza menyebutkan, ada satu dosa yang lebih dahsyat daripada berzina, lebih dahsyat daripada mencuri, daripada narkoba, daripada merampok. Tapi banyak diantara kita merasa itu semua hal yang remeh.

BACA JUGA:

Lantas dosa apakah itu? kata Ustadz Syafiq, dosa dimaksud adalah dosa meninggalkan shalat.

Cukup sebagai bukti, besarnya dosa orang yang meninggalkan shalat, keislaman orang itu, diperselisihkan oleh para ulama.

Seorang muslim mencuri, mungkin. Muslim minum kharm, mungkin. Tapi seorang muslim yang tidak shalat apalagi secara sengaja meninggalkan shalat, maka diperselisihkan keislamannya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam pernah mengatakan dalam sabdanya, 

 

الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

 

Artinya : "Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir." (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574)

BACA JUGA:

Lanjut Ustadz Syafiq Riza, penghuni neraka ketika ditanya, apa yang menyebabkan kalian berada di neraka saqor? Apa jawab mereka, "kami bukan termasuk orang-orang yang mendirikan shalat".

Shalat ini rukun Islam yang kedua, tiangnya agama, diwajibkan dengan cara yang sangat spesial.

Allah Subhanahu wa Taala mewajibkan shalat kepada kita tidak melalui Malaikat Jibril, kemudian disampaikan langsung kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wa Sallam.

Nabi sendiri yang berangkat menuju langit yang paling tinggi dan menerima perintah shalat ini, ucap Ustadz Syafiq Riza. Lalu sebagian dari kita meremehkan shalat yang 5 waktu.

Sumber: