Sejarah Desa Tabarenah, Desa Perjuangan di Rejang Lebong
Sejarah Desa Tabarenah, Desa Perjuangan di Rejang Lebong-ILUSTRASI/NET-
Saat itu, pasukan Jepang berada di seberang Sungai Musi ini dan terus membombardir pasukan kita dengan tembakan senjata berat. Tapi, pasukan kita yang dipimpin Lettu. Arifin Djamil terus bertahan dan melakukan perlawanan mati-matian.
Bahkan Arifin Djamil dan pasukannya mampu meledakan jembatan untuk menghambat laju serangan pasukan Jepang.
Diceritakan perang Tabarenah merupakan perang yang terjadi karena aksi heroic para pejuang Curup dalam mengusir penjajah Jepang. Dikarenakan, setelah Ir.Soekarno menyatakan kemerdekaan Indonesia, Jepang belum juga meninggalkan Indonesia termasuk dari Kota Curup.
BACA JUGA:Ini Peran Pahlawan Wanita dalam Sejarah Perjuangan Indonesia
BACA JUGA:Sejarah Dana Dompet Digital Terkenal di Indonesia
Karena itu, para TKR berusaha melakukan pengusiran terhadap Jepang misalnya aksi penyerangan markas Jepang di Kota Kepahiang yang dipimpin Kolonel Santoso dalam penyerbuan itu Santoso gugur sebagai syuhada.
Sementara pasukannya yang berhasil menyelamatkan diri kembali ke Kota Curup pasukan ini dipimpin Kapten Arifin Djamil.
Akhir September 1945, TKR sempat melakukan pawai dengan menampilkan kekuatan secara terbuka di jalan protokol Kota Curup ini merupakan perang tanpa peluru.
Tanggal 27 Oktober 1945 Syucokan Bengkulu, Z. Imamura resmi menyerahkan pemerintahan kepada Karesidenan Bengkulu. Untuk itu, aksi dihentikan pun dihentikan namun pasukan TKR di Curup tidak mematuhi instruksi Residen.
TKR Kompi Curup justru merampas dan melarikan diri 3 mobil Jepang lalu BBM mobil itu dikuras.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Potensi Kopi Curup
BACA JUGA:Sejarah Lemang Tapai Salah Satu Kuliner Tradisional Suku Rejang
Komandan Jepang menghubungi Arifin Djamil untuk mendapatkan Kembali 3 mobil yang dirampas TKR. Bahkan Komandan Jepang, Takahashi dan anak buahnya mendatangi Markas TKR di Dusun Curup dan menuduh TKR sebagai biang dibalik perampasan 3 mobil Jepang.
Sumber: