Bikin Heboh!! Dedi Mulyadi Larang Sekolah Beri PR, Ternyata ini Alasan nya

Dedi Mulyadi Larang Sekolah Beri PR-Screenshot dari akun tiktok milik _@Dedi Mulyadi Official_-
BACA JUGA:Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Marah ke Supporter Persikas Subang
BACA JUGA:Serahkan SK 44 CPNS, Wakil Hendri Tekankan Profesionalisme dan Dedikasi
"Saya ingin anak di rumah bisa baca buku dengan rileks, bermusik, berolahraga, membantu orangtuanya punya warung, punya toko, ke sawah, ke kebon. Sehingga menjadi mereka produktif tapi ada batasan mereka tidak bisa keluar di atas jam 21.00," tegasnya.
Beberapa guru pun menyambut baik perubahan ini. Menurut mereka, pembelajaran yang efektif seharusnya sudah terjadi di sekolah. “PR seharusnya bukan kewajiban mutlak. Kalau proses belajar di kelas sudah optimal, anak cukup mengeksplorasi minat di luar sekolah. Ini kesempatan baik buat pendekatan pembelajaran yang lebih humanis,” kata Ibu Ratna, guru Bahasa Indonesia di Cirebon.
Namun, tidak semua pihak sepakat. Ada sejumlah guru yang merasa bahwa larangan PR berpotensi membuat anak-anak kehilangan rutinitas belajar di rumah. Pak Budi, guru Matematika di sebuah SMP di Bekasi, menyampaikan kekhawatirannya, “Tanpa PR, saya khawatir anak-anak kehilangan kesempatan untuk memperkuat materi pelajaran. Apalagi di pelajaran seperti Matematika, latihan itu penting.”
*) Penulis merupakan peserta magang di Curup Ekspress Online
Sumber: