“Banyak warung saya datangi hanya untuk mendapat 1 tabung gas LPG, tapi tidak dapat juga. Ada salah satu warung yang sampai menawarkan harga gas itu lebih dari Rp 30 ribu,” katanya.
Ia juga menjelaskan, para ibu-ibu di daerah tempat tinggalnya mulai khawatir adanya upaya penimbunan gas LPG di momen menjelang lebaran ini.
BACA JUGA:Tak Miliki Anggaran, Pemkab Kepahiang Tiadakan Takbiran Keliling
“Ibu-ibu disini mulai berpikir kalau ada yang menimbun gas. Apalagi kan kalau sudah dekat lebaran itu lumrahnya ibu-ibu banyak masak membuat sajian untuk lebaran, seperti kue dan masakan tradisional lainnya,” tutur Eti.
Pihaknya berharap, pemerintah dapat menelusuri dan menjamin ketersediaan gas LPG jelang lebaran bagi masyarakat bisa stabil dan aman.