REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Mahasiswa pada kampus IAIN Curup mendukung langkah yang diambil pihak kampus.
Hal ini terkait dengan tidak menghapuskan skripsi dalam tugas akhir mahasiswa strata I ataupun pascasarjana.
Adapun keputusan tersebut sudah bijaksana dilakukan pihak kampus. Sebagaimana yang dikatakan Presiden Mahasiswa (Presma) IAIN Curup, M Dio Putra.
"Saya pribadi mendukung pihak kampus dalam mengambil keputusan untuk tidak mewajibkan skripsi sebagai tugas akhir dengan cara memberikan kemerdekaan kepada mahasiswa untuk memilih metode tugas akhir mereka," sampainya.
Dikatakannya, jika dengan adanya aturan terbaru tersebut membuat dirinya memandang lebih luas perspektif dalam melihat jika mahasiswa yang lulusannya sudah teruji.
Bukan hanya melalui penyelesaian skripsi. Namun bisa dengan cara lain yang lebih berkembang dan dibutuhkan nantinya dalam kehidupan usai lulus dari kampus,.
"Dengan adanya metode - metode lainya sesuai dengan keahlian masing-masing mahasiswa, adalah bentuk memperlihatkan kemerdekaan dalam memilih tugas akhir ini," terangnya.
BACA JUGA:
- IAIN Curup Tegaskan Tidak Hapus Skripsi, Ini Ketentuan Bagi Mahasiswa
- Lulus Kuliah Tanpa Skripsi, Begini Kata Akademisi
Terlebih mahasiswa bisa lebih leluasa dalam menguji kompetensi kelulusannya dengan menciptakan suatu proyek dan metode skill lainya sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.
Agar kedepannya bisa menciptakan lulusan yang siap kerja dengan skill yang mereka punya, bukan lulusan yang siap training.
"Ini satu angin segar untuk dunia pendidikan di perguruan tinggi," jelasnya.
BACA JUGA:
- Mahasiswa Tidak Perlu Buat Tugas Akhir Berupa Skripsi, Ini Aturannya
- Menghadapi Masalah dalam Masa Skripsi: Tantangan yang Banyak Dihadapi oleh Mahasiswa
Adapun dalam hal ini yang perlu dikerjakan oleh kampus yakni bagaimana untuk mengadaptasikan peraturan dan kebijakan ini, dengan situasi dan kondisi kampus IAIN Curup terkhusus mahasiswa IAIN Curup.
Karena pada dasarnya kapasitas dan kapabilitas setiap kampus itu berbeda-beda terkhusus mahasiswanya, terlebih lagi dalam menyesuaikan metode yang selama ini belum dilaksanakan di dalam kampus.
"Mungkin ini sedikit pertimbangan untuk pihak kampus, menyesuaikan juga dengan lingkungan dan kontur kampus," ujarnya.